Sistem pendidikan pesantren semakin berkembang seiring dengan perkembangan dunia pendidikan saat ini. Pesantren sebagai tempat belajar agama menitikberatkan pada santri. Kajian-kajian agama yang diajarkan di pesantren begitu kompleks mulai dari mempelajari kitab klasik sampai pembelajaran menggunakan sistem pendidikan modern. Salah satunya adalah pesantren Maslakul Huda Kajen yang menggabungkan metode klasik dan kontemporer dalam sistem pembelajarannya.
Tidak hanya berhenti pada Pesantren yang hanya mengaji kitab kuning (bandongan), saat ini Maslakul Huda telah berhasil mewujudkan suatu institusi pendidikan perguruan tinggi dengan mengelaborasikan ilmu ke-islam-an sebagai upaya mempersiapkan generasi pewaris keilmuan ulama’. Untuk itu Ma’had Aly Maslakul Huda berupaya mengembangkan studi keislaman, keilmuan berbasis turast dan sumber primer lainnya untuk menghasilkan output yang memiliki pemahaman mendalam dan siap berkompetisi di era modern dengan penekanan pada profesionalitas dan akhlak mulia.
Dengan sebutan resmi "Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda Fiy Ushul Al-Fiqh" ini pesanren tersebut merupakan satu dari 13 Ma’had Aly se-Indonesia yang diresmikan oleh Menteri Agama pada akhir Mei lalu dan tergabung dalam Asosiasi Ma’had Aly se-Indonesia (AMALI). Visi dari Ma’had Aly ini adalah menjadi pusat kaderisasi ulama’ unggulan di bidang fiqh dan ushul fiqh berspektif sosial tingkat nasional tahun 2030. Dengan begitu, Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda telah mendapatkan legitimasi dari Pemerintah yang tamatannya disetarakan dengan Sarjana Strata 1 dan diharapkan bagi segenap santri Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda baik putra maupun putri dapat meneruskan perjuangan dan pemikiran beliau KH. MA.Sahal Mahfudz dalam bidang Fiqh dan Ushul Fiqh.
Sebelum mengikuti kegiatan belajar mengajar di Ma’had Aly, santri putra dan santri putri diwajibkan mengikuti orientasi akademik 5 Agustus 2016 di gedung Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda. Tujuannya untuk memberikan pengenalan tentang berbagai fasilitas dan program pembelajaran di Ma’had Aly. Orientasi ini dihadiri oleh H. Wahrodli selaku mudir beserta wakilnya Ustad Ahmad Mutamakkin, beberapa Muhadhir beserta Musa’id Ma’had Aly dan santri Ma’had Aly baik banin maupun banat. Setelah itu dilanjutkan dengan pembukaan aktivitas dan pembacaan manaqib pada 6 Agustus di kediaman KH. Abdul Ghofar Rozin, Pengasuh Pesantren Maslakul Huda.
Sebelum pembacaan manaqib, pengasuh yang biasa dipanggil Gus Rozin ini memberikan sambutan dan memaparkan beberapa hal, diantaranya mengenai istilah peserta didik yang dipakai dalam lembaga ma’had Aly. Rozin tidak setuju dengan istilah “mahasantri” karena menurut beliau setinggi apapun jenjang pendidikan yang dilalui oleh para santri, “mahasantri” bukanlah istilah yang diperuntukkan bagi para santri yang jenjang pendidikannya telah berada di titik puncak, sebagaimana istilah “mahasiswa”. Santri sampai kapanpun tetaplah santri, bukan dari santri kemudian mahasantri dan setelah itu kiai.
Selain itu, Gus Rozin juga menceritakan tentang salah satu isu yang sempat diperbincangkan pada salah satu forum Ma’had Aly se-Indonesia mengenai semakin jarangnya sosok ulama’ yang ahli dalam satu bidang keilmuan tertentu. Meninggalnya pakar hadis di Indonesia KH Ali Mustafa Ya’qub semakin memperkat bukti kebenaran isu tersebut, belum lagi pakar-pakar dalam bidang keilmuan yang lain.
Satu-satunya tokoh yang diakui mempunyai keahlian yg cukup tinggi saat ini yaitu KH. Maimoen Zubair Sarang. Semua mengakui bahwa beliau tidak hanya seorang pakar tafsir, tapi juga pakar dalam banyak bidang keilmuan. Sehingga dalam banyak kesempatan, di usia yang seharusnya digunakan untuk istirahat, beliau kerap kali diundang kesana kemari untuk memberikan pengajaran dalam banyak hal.
Gus Rozin berharap kepada para santri, dengan berdirinya Ma’had Aly ini mampu mempersiapkan bakal calon ulama yang mampu tidak sekedar memahami teks-teks dari Al-Qur’an dan Hadist secara kontekstual namun juga mampu menjadi penggerak masyarakat serta, bertindak sebagai problem solver, sebagai perantara dalam berbagai problem dilematik yang membutuhkan terobosan/solusi.
Demikianlah review tentang pembukaan aktifitas Ma’had Aly Maslakul Huda. Semoga adanya Ma’had Aly ini semakin menambah kemajuan Pesantren Pesantren Maslakul Huda dan semakin memperkuat kemampuan santri-santrinya dalam menghadapi berbagai macam tantangan zaman di masa mendatang.
Sumber: Maslakul Huda
Tidak ada komentar
Posting Komentar