Hal ini cukup disayangkan oleh banyak pihak karena memberi indikasi negatif bahwa minat dan trend berorganisasi mahasiswa di lingkungan IPMAFA terbilang masih rendah. Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) melihat bahwa realitas ini sedikit banyak terbawa dan dipengaruhi oleh trend Pilkada Pati lalu yang juga melawan kotak kosong.
Melihat fenomena ini, KPUD Pati memberi masukan bahwa seharusnya beberapa pihak yang terkait itu mengupayakan adanya lawan bagi paslon. Terjadinya kotak kosong dalam suatu pemilihan merupakan suatu hal yang patut di perhatikan, mengingat jika memang terjadi paslon tunggal dan berlawankan kotak kosong, ini merupakan wujud ketidaksiapan dari pemilihan.
Namun demikian, jika dilihat dari jumlah pemilih yang memberikan suara dalam Pemilwa menunjukkan adanya partisipasi mahasiswa yang masih tinggi. Dari hasil penghitungan surat suara yang masuk, diperoleh 801 suara yang sah. Surat suara terbanyak diperoleh partai Asosiasi Mahasiswa Institut (AMI) yang mengantarkan semua kandidatnya terpilih diberbagai posisi jabatan.
Pencoblosan surat suara menjadi puncak perhelatan Pemilwa setelah beberapa kegiatan dilalui. Kegiatan sebelumnya meliputi proses penggodokan undang-undang Pemilwa, sosialisasi partai, verifikasi partai, pendaftaran calon kandidat, verifikasi calon kandidat, kampanye partai dan calon kandidat, debat kandidat, sampai pada mekanisme pencoblosan dan pengitungan surat suara.
Ke depan, semangat dan kepedulian dalam berorganisasi menjadi PR besar para kandidat yang terpilih agar kembali menggerakkan jiwa sosial berorganisasi teman-teman mahasiswa untuk bersama-sama memajukan kampus kita tercinta ini. (Ast)
Tidak ada komentar
Posting Komentar