Rabu (16/01/2019), Desa Kajen kedatangan turis lokal manca negara yang ingin melihat lebih dekat tradisi pesantren yang berkembang di daerah Pati khususnya Desa Kajen sebagai barometernya.
Kegiatan ini adalah rangkaian kunjungan yang dilaksanakan dalam Pelatihan Perdamaian Internasional oleh Rumah Damai Pati bekerjasama dengan Pusat Studi Peace Promotion kampus IPMAFA. Sekitar empat puluh peserta disambut oleh Islamic Centre Kajen (ICK) dan diajak keliling melihat peninggalan waliyullah Syekh Ahmad Mutamakkin berupa masjid dan beberapa karya seni yang memiliki makna yang luhur.
Kegiatan ini diawali dengan berkunjung ke Masjid Jami’ Kajen dan diperlihatkan bangunan masjid yang berarsitektur Jawa dan disana terdapat pusaka-pusaka yang memiliki sejarah dan menjadi prinsip anak cucu Mbah Ahmad Mutamakkin seperti gambar bangau mematur bulan, yang bermakna cita-cita tinggi, mekarnya bunga teratai yang makna adalah kebahagiaan.
Zuli Rizal sebagai pemandu dari ICK menjelaskan “Syekh Ahmad Mutamakkin sebagai Ulama dan Pendakwah kultural di Desa Kajen yang mengajarkan masyarakat pengetahuan dan ajaran-ajaran agama. Tak heran jika di sini menjadi basis pendidikan keagamaan Islam, karena rantai keilmuannya sangat besar”
Selanjutnya para tamu diajak ke makam waliyullah Syekh Ahmad Mutamakkin dan dijelaskan bagaimana tradisi keislaman berkembang disana seperti menghafal al-Qur’an, berdo’a dan bertawasul. Setelah itu mereka diajak untuk mengunjungi Pondok Pesantren Roudlotul Ulum sebagai Pompes tertua yang ada di Desa kajen. Menurut Azwar Anas selaku ketua ICK Kegiatan ini juga merupakan program kerja Divisi Budaya dalam menjaring regeneresi pemandu jelajah di Desa Kajen.
Tidak ada komentar
Posting Komentar