Slider

Tanggapi Varian Baru Covid-19, Rektor IPMAFA Imbau Civitas Akademika Tidak Abai


IPMAFA PATI – Menanggapi munculnya berbagai varian baru Covid-19, Rektor Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA), Abdul Ghofarrozin, M.Ed mengimbau kepada seluruh civitas akademika untuk tidak mengabaikannya. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Online Seluruh Karyawan dan Dosen IPMAFA tentang Upaya Pencegahan Penularan Virus Covid-19 (6/15/2021).

“Sisi sikap abai seluruh elemen masyarakat, bahkan kita sebenarnya kalau mau instrospeksi, kita merasa abai. Namun kita harus segera melakukan koreksi, bahwa sikap abai ini belum saatnya kita lakukan, karena jalan masih panjang,” tutur Gus Rozin.

Gus Rozin juga mengungkapkan hasil pertemuan virtual bersama elit politik pada malam sebelumnya mengenai varian baru Covid-19 yang semakin banyak dan berbahaya, disusul dengan alat tes virus yang mulai dipertanyakan kemampuannya dalam mendeteksi material genetik virus, baik itu GeNose, Swab antigen maupun PCR.

“Sisi kondisi varian virus ini semakin banyak, sehingga alat tes kita tidak mampu mendeteksi, apakah itu genose, pcr, swab antigen. Menurut para medis, ini adalah varian yang sangat mudah menular dengan efek yang lebih berat dan lebih sakit,” paparnya.

Menyikapi hal tersebut, selain menghentikan sikap abai, Gus Rozin mengimbau agar civitas akademika memfokuskan diri dengan menerapkan protokol kesehatan dari lingkaran terdekat, yakni diri sendiri, keluarga, tetangga, komunitas, tempat kerja dan seterusnya.

“Sikap fokus dan tidak abai ini saya rasa merupakan cerminan kita sebagai insan akademik, terpelajar. Maka selain menjaga diri sebagai bagian dari maqashidussyariah, upaya itu juga kita perluas melebar ke sekitar,” imbuhnya.

Lebih fokus lagi menyoal sikap kampus, Gus Rozin mengimbau kepada Satgas Covid-19 (Satcov) IPMAFA untuk meningkatkan prioritas dalam menjaga keselamatan seluruh civitas akademika, baik antar person di level mahasiswa, karyawan dan dosen.

Atas dasar itulah akhirnya Rektor IPMAFA mengeluarkan Surat Edaran untuk kembali memberlakukan Work From Home (WFH) dan Teaching From Home (TFH) dalam 2 minggu ke depan.

“Berkaitan dengan hal-hal itu, maka semua kegiatan atau program yang mensyaratkan untuk interaksi fisik atau tatap muka secara terbatas maupun penuh saya kira harus kita evaluasi kembali, kita format ulang agar lebih aman dan efektif,” pungkas Gus Rozin. (Redaksi)

0

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Health

both, mystorymag

DON'T MISS

Nature, Health, Fitness
© all rights reserved
made with by templateszoo