Kantin IPMAFA, begitu mahasiswa sering menyebutnya, unik tata kelolanya, di dalamnya, laba memang menjadi tujuan, tapi bukan yang diutamakan.
Kantin yang buka dari jam 07.00 pagi itu menawarkan berbagai menu. Tentunya menu yang disesuaikan dengan budget mahasiswa. Sehingga pelanggan yang terdiri dari dosen dan mahasiswa juga dapat cermat dalam mengatur keuangan mereka.
Menurut mahasiswa, para pengelola kantin tampak seperti teman akrab yang tahu betul bagaimana kondisi per-kantong-an mahasiswa. Mereka tak segan membantu mahasiswa yang biasanya kekurangan uang jajan dan sungkan pergi ke kantin, atau teman mahasiswa yang ikut kumpul tapi tidak ikut memesan bersama teman-temannya. Para pengelola memberi kelonggaran membayar. Seperti tidak membayar minum tapi membayar makan.
Tak ayal sistem kekeluargaan yang terwujud dalam pengelolaan Kantin IPMAFA ini membuat mahasiswa menjadi nyaman dan betah berlama-lama di sana.
"Kami itu berusaha bersahabat dengan mereka, bahkan kami memikirkan cara bagaimana mahasiswa menjadi nyaman saat berada disini," ucap Ahmad Zainuri, salah satu pengelola Kantin IPMAFA.
Dalam kesibukannya melayani pelanggan, Ahmad Zainuri mengatakan bahwa “visi misi kami sangat sederhana. Yakni membantu teman-teman mahasiswa dan menjadikan mereka sebagai keluarga kami, yang bisa kami bantu sewaktu-waktu, bahkan ketika ada acara kampus, kami siap membantu teman-teman mahasiswa," papar Zainuri.
Kantin IPMAFA menjadi tempat favorit untuk berdiskusi atau sekedar berkumpul bagi mahasiswa IPMAFA. Tempatnya yang strategis, dan nyaman menjadi tujuan utama beberapa mahasiswa saat jam kosong, atau istirahat. (Atika Anisatul)
Sumber: https://www.lpmanalisa.com/2022/07/bukan-cuma-laba-tapi-kenyamanan-pembeli.html
Tidak ada komentar
Posting Komentar