Kunci setiap perpecahan dalam umat islam adalah cinta dan kerahmatan" pesan syekh Mun'im al-hasani dalam seminarnya |
Pati, IPMAFA- Sejak pertengahan abad 20 , Timur Tengah silih berganti mengalami pergantian penguasa regional. Konflik tak berujung terjadi. Syekh Mun’im bin Shiddiq al-hasani, salah seorang ulama tasawuf yang masyhur juga ahli hadis, dalam Seminarnya pada Sabtu (6/5) di PMH Putra – Kajen, mengatakan “Fitnah-fitnah yang terjadi di timur tengah memang sudah di prediksi Rasullullah. bahwa nanti akan tiba zaman dimana orang muslim menjadi kafir, kafir disini sendiri bukan berarti tidak beribadah, atau menyembah kepada Allah tetapi يقتلون الرقاب بعضهم ( saling membunuh sesama orang muslim ).”
Cucu dari pendiri thariqah asshiddiqiyah ini menegaskan, “seperti halnya di Irak antara Sunni dan Syiah saling membunuh, di Syuriah ada Da’is atau ISIS. Akan ada gejala krisis besar, krisis kemanusian, krisis politik besar di negara islam khususnya di negara Islam”. Untuk itu beliau menyarankan untuk membaca kitab yg ditulis ayah beliau Sayyid Abdul Aziz, Al Arbauna fil Fitani wal Malahim. Didalamnya diterangkan prediksi Rasulullah SAW. tentang masa depan, yang kebanyakan memang sedang terjadi sekarang.
Menurut beliau dalam seminar “Krisis Politik di Timur Tengah, dan Solusinya ditinjau dalam Perspektif Sunnah Nabawiyyah dan Tasawuf”, yang diadakan atas inisiasi Prodi PBA-IPMAFA sebagai wujud Plegmatis Kritis terhadap gejolak di beberapa negara islam,- terdapat 2 faktor analisis. Eksternal, kaitannya tentang politik dan perekonomian. “ ini merupakan ambisi negara adidaya”. Koalisi pimpinan AS yang dilancarkan beberapa dekadae lalu, berkeinginan menguasai negara yang kaya minyak. Disisi lain, penguasaan politik dilakukan agar dapat memberikan pengaruh, khususnya berkaitan dengan perekonomian. Pada Akhirnya, kerja sama ekonomi regional mulai tumbuh yang kemudian memberikan arah terhadap pandangan politik.
Faktor Internal yang ada, beliau menjelaskan, " من خلق من أمتي على أمة... إلى أخره faktornya banyak sekali. Yaitu diantaranya fanatik Madzahab yg berlebihan, yang tidak hanya menjadi suatu pemikiran, tetapi juga kekekarasan fisik. Sebagai mana pembantaian, (peperangan syiah- sunni). Orang muslim sendiri sering bermusuhan. Beliau juga menganalogikan “ seperti penyerangan Yaman oleh Arab Saudi, Syiria antara pemerintah dan oposisi. Basyar asad, tidak menjamin kerusuhan akan berhenti. Simak saja Irak, Saddam Husain yg wafatnya dihukum mati.
Dalam analisanya terkait solusi gejolak di Timur Tengah ini, beliau mengambil hadis , “ولا ترجعو ا بعضكم بعضا كفارا, يضربوا بعضكم رقابا (Kalian semua jangan sampai memalingkan diri kepada kekufuran, yaitu membunh sesaama saudara muslim)”. Dari Rasulullah SAW., beliau memberikan solusi, bagaiman harusnya kita bersikap saat fitnah itu terjadi (krisis kemanusian di Timur Tengah)
Patahkanlah Pedang, dalam artian hal-hal yang dapat melukai sesama orang muslim harus dijauhkan
Andaikana ada orang muslim yang memang ingin membunuh kita, “kalau kamu mampu jadilah hamba yang terbunuh, dan janganlah kamu jadi hamba yang mmembunuh.”
I’tadzilin nas.. jangan ikut campur dengan fitnah itu. Tetapi kalau perlawanan melawan orang kafir namanya jihad
Kembali pada Jalan Tasawauf, berbagai konflik terjadi karena hilangnya ajaran tasawuf . Menukil dari fatwa Syekh Muhammad Said Ramdhan Bud’i, “inti ajaran islam, yaitu kasih sayang dan cinta. Karena Jauharul Islam adalah Rahmat dan Hubb. Andaikan ini ada pada diri setiap muslim, maka tidak akan ada penyerangan sesama orang muslim, terorisme. Karena islam intinya mengucapakan dua Kalimah Syahadat. Dan untuk mengatasi gejolak yang sedang terjadi, andaikan para Mursyid pada Thoriqoh Sufiyyah men-Tarbiyah muridnya degan Tarbiyah yg baik dan memberikan wejangan tentang inti ajaran islam yaitu rahmat dan mahabbah, maka kejadian seperti ini tidak akan terjadi, andaikan sudah terjadi pun akan segera mereda.
Diakhir majlis, beliau, Syekh Mun’im memberikan ijazah ‘aamah kepada seluruh peserta yang turut hadir, tang tanggung-tanggung beliau memberikan 100 kitab, diantaranya Al-Arba’in Alghumariyah, Al-I’lam Annatasawuf Min Syari’atil Islam, Ittihaful Adzkiya’, As-Sholawatul Yusriyah ‘Ala Khoiril Bariyyah.
Tidak ada komentar
Posting Komentar