Laporan Program Kerja dan Keuangan IPMAFA 2017


 

Ketahui lebih dalam peran MedSos bersama Bapak Sururi (TV 9)




Margoyoso (23/12), Kedatangan Narasumber Bapak Sururi dalam Seminar dan pelatihan Pengelolaan Media Sosial yang diselenggarakan oleh STIEF dengan kerjasama FOSSEI, dan Dema Fakultas, memberikan kesempatan dalam menggali lebih dalam Peran Media Sosial sebagai Dakwah Ekonomi Syariah.
Ditemui setelah paripurna acara, Salah satu delegasi mewakili STIEF (Study and Training Islamic Economic Forum) dan HMPS PS (Himpunan Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah) mencoba mewawancarai beliau. 
Dalam keterangannya, Medsosmemiliki peran besar dalam menjadi saluran bagi aktivitas dalam mewujudkan dakwah Ekonomi Syariah. Selain menjadi media informasi, pengenalan dimasyarakat, juga dapat mengaplikasikan dakwah dalam aktivitas berbisnis yang adil, jujur, amanah yang menopang prinsip syariah. Meskipun seringkali lebih diminati dalam prospek bisnisnya, informasi mengenai ekonomi syariah tetap harus diproduksi. 
Sebagai akademisi tak boleh luput dalam memaksimalkan peran medsos. Walaupun lebih berkecimpung dalam kajian; literasi; penelitian. "Media menjadikan hasilnya nyata diaktivitas, membuktikan dakwah dalam pengabdian masyarakat." Tuturnya
Beberapa tips dapat dilakukan dalam memaksimalkan peran medsos, yakni berani mencoba memulai dan istiqomah mempraktekkannya, serta memperhatikan kesesuaian sasaran yang ada. Eksistensi dan kepercayaan harus tetap dipertahankan, menerima complaintsebagai kritik untuk perbaikan.

Dakwah Ekonomi Syari'ah, Peran Media Sosial Sangat Dibutuhkan

"Kenapa memaksimalkan peran media sosial sebagai sarana dakwah ekonomi syari'ah menjadi sangat penting? Ini dikarenakan pada zaman sekarang, media sosial sangat efektif jika digunakan secara maksimal untuk meningkatkan taraf ekonomi." Jelas Fahmi Azizi, selaku ketua dari FOSSEI Jawa Tengah dalam sambutannya di sebuah forum pelatihan yang diselenggarakan atas kerjasama DEMA (Dewan Eksekutif Mahasiswa) Fakultas Syari'ah dan Ekonomi Islam bersama STIEF Institut Pesantren Mathali'ul Falah.

Dengan tema memaksimalkan peran media sosial sebagai sarana dakwah ekonomi syari'ah, seminar yang dimulai sabtu (23/12/17) tadi, rencananya akan diakhiri besok jika semua pelatihan telah usai.  Memang apa saja pelatihan yang akan diberikan? Seminar dan Pelatihan Pengelolaan Media Sosial yang diikuti oleh mahasiswa lintas kampus ini, akan memberikan berbagai pelatihan teknik dasar pembuatan website, bagaimana cara menulis berita hingga pelatihan untuk membuat desain grafis.

Namun sebelum itu.. dalam sambutannya, bapak Dimyati selaku wakil rektor I menyampaikan harapannya.  "Potensi ini akan menjadi luar biasa jika dipakai sebagai modal ekonomi, jika tidak kecanggihan teknologi hanya akan menjadi sebuah sampah informasi.  Maka dari itu pelatihan ini diharapkan dapat membuka wawasan untuk menggali potensi yang bisa di maksimalkan, dan semoga kemampuan praktis bisa diperoleh dalam kesempatan ini" jelas beliau panjang lebar.

Bapak Muhammad Sururi (TV 9) selaku narasumber, beliau memaparkan bahwa dalam ekonomi syari'ah yang terpenting harus memenuhi 5 prinsip.  Yakni kejujuran, amanah, saling membantu, adil dan konsisten.  Jika barat dan china saja bisa menerapkan sistem seperti itu, kenapa ekonomi syari'ah tidak?

Berbicara mengenai peran media sosial dalam dakwah ekonomi syari'ah, tentu ada beberapa faktor yang harus disinkronisasikan menjadi satu kesatuan. Mulai dari media sosial, dakwah dan ekonomi syari'ah itu sendiri.  Lalu, apa perannya masing-masing?

Yang pertama media, tentu memiliki peran yang sangat penting untuk mendakwahkan ekonomi syari'ah.  Media sosial merupakan suatu saluran atau channel untuk memberitahu masyarakat luas mengenai ekonomi syari'ah yang berupa :  apa pengertiannya, bisnis, kegiatan, penyadaran dan sebagainya.  Disamping itu, media telah menjadi bagian dalam sistem ekonomi syari'ah.  Sebab melalui media sosial, anda bisa menjadikannya untuk pelaporan tanggung jawab, kejujuran informasi, keterbukaan dan lain-lain.

Yang kedua ialah dakwah, dakwah merupakan penyampaian pesan berupa ekonomi syari'ah kepada penerima pesan.  Jadi ketiga hal tadi harus dikaitkan erat agar dakwah ekonomi syari'ah bisa terbantu karena adanya peran media sosial.

Terakhir, bapak Sururi sangat berharap agar setelah acara berakhir akan ada yang mengambil tanggungjawab untuk mempraktekkan semua ilmu nantinya supaya pelatihan ini tidak sia-sia belaka. (Ast)

Kunjungan Studi ke BAZNAS Pati, Menggali Potensi dan Pentingnya Kesadaran Masyarakat Sejak Dini

Siang tadi (21/12/2017), program studi managemen zakat wakaf Institut Pesantren Mathali'ul Falah (IPMAFA) telah sukses melakukan kunjungan studi ke Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pati yang sudah berkiprah dalam dunia zakat, infak, sedekah dan wakaf (ZISWAF) selama 2 tahun belakangan.

Dengan didampingi oleh bapak Dr. A. Zaenurrosyid.  dan KH. Maslihan Ali. Mahasiswa program studi managemen zakat wakaf mengobati rasa ingin tahunya mengenai aktifitas BAZNAS Pati selama ini dalam sebuah diskusi dengan 2 narasumber, yakni bapak KH. Muslihan BA dan bapak KH. Dahwan Hadi.

Dipati sendiri menurut bapak KH. Dahwan Hadi, muzzaki yang berkontribusi besar masih dalam kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Aparat Sipil Negara (ASN).  Itupun masih dengan campur tangan pemerintah daerah (bupati) yang menganjurkan PNS/ASN memotong sebagian gajinya untuk dizakatkan melalui BASNAS.

Masih dalam pendapat beliau.  Berhubung dengan minimnya muzzaki dikalangan masyarakat, maka kesadaran zakat dan wakaf menjadi tujuan penting untuk disosialisasikan. Ini dilakukan tentu agar masyarakat lebih faham mengenai kedua hal tersebut sejak dini.

Untuk penyalurannya, BAZNAS pati biasanya memberikan kepada mustahiq dalam bentuk konsumtif (bantuan banjir, bedah rumah dsb) dan produktif.  Bantuan dalam bentuk produktif biasanya seperti pinjaman modal usaha, hal ini bertujuan agar mustahiq mampu meningkatkan taraf hidup dengan pinjaman modal yang diberikan.

Kenapa BAZNAS tidak mengelola dana zakat yang diterima sebagai usaha agar lebih produktif? Ini dilakukan karena keterbatasan dana, sedangkan banyak muatahiq yang membutuhkan bantuan segera.  Demikian menurut KH. Muslihan BA.

Sedangkan wakaf, pati sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar.  Yakni ada hingga 2.183 lokasi dengan luas sebesar 125,8 Hektar, tapi lagi-lagi potensi yang besar belum tergali secara maksimal.  Namun yang terpenting dalam wakaf adalah pendaftaran sertifikat tanah wakaf, ini sangat penting dilakukan untuk menghindari klaim kembali dari keluarga muzzaki.

Meskipun telah ditetapkan bahwa biaya operasional yang digunakan BAZNAS menggunakan dana APBN, tapi pada kenyataannya dana tersebut tidak turun.  Ini tentu sangat memperhatikan bagi kinerja BAZNAS, karena nadhir harus berjuang dengan menggunakan bagian terkecilnya untuk biaya operasional.

Sebaiknya pemerintah lebih mendukung baik dari segi kerjasama maupun pendanaan, agar BAZNAS dapat bekerjasama dengan baik untuk membantu pemerintah mengurangi angka kemiskinan masyarakat.  (Ast)

Kegiatan Program Integrasi Ma’had: Pelatihan Mengurus Jenazah


Pati, Jum'at (15/12/2017), diadakan Pelatihan Ubudiyah tentang tatacara mengurus jenazah sebagai salah satu agenda Program Integrasi Mahasiswa Baru Institut Pesantren Mathaliul Falah (IPMAFA) tahun ajaran 2017/2018. Pelatihan ini diselenggarakan oleh kepengurusan Musyrif/ah Bidang Peribadatan.

Pelatihan yang bertempat di Aula Ma'had Banat Jami'ah Mathaliul Falah ini dihadiri oleh semua mahasiswa baru dengan dibimbing oleh Bapak Arwani,  Sie. Kesra Desa Kajen. Para peserta sangat antusias menyimak tiap materi yang disampaikan oleh Arwani.

Dengan kehumorisannya, disampaikan berbagai materi dalam mengurus jenazah, diantaranya mengenai bagaimana langkah-langkah, syarat-syarat apa saja yang dipenuhi dalam memandikan, mengkafani, menshalati, serta mengubur mayat baik mayat laki-laki maupun mayat perempuan yang tepat, tertib dan sesuai syariat.

Di sela-sela pelatihan diikuti dengan beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh peserta yang hadir seperti bagaimana mengurus jenazah yang diluar dari kebiasaan, misalnya ketika terdapat jenazah yang meninggal sehabis kebakaran, maupun ketika jenazah kaku dan sulit untuk memposisikannya kedua tangan dengan benar.

Dalam kesempatan itu Arwani berpesan bahwa jangan pernah malu untuk menjadi seorang Modin yang bertugas mengurus jenazah, bagi perempuan khususnya, karena dalam perkembangannya zaman sekarang telah banyak Modin-modin perempuan.



Mahasiswa Penerima Bantuan Bidikmisi Diajak Selalu Ukir Prestasi


Jum'at (15/12/2017), Peluncuran Program Bidikmisi Rekrument Baru bagi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) Tahun 2017 kembali disosialisasikan. Kampus Institut Pesantren Mathali'ul Falah (IPMAFA) sebagai PTKIS yang baru terdaftar dalam program Bidikmisi mengirimkan 10 mahasiswa penerima beasiswa dengan didampingi Dr Ali Subhan MA untuk menghadiri Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Pelaporan Beasiswa Bidikmisi di lingkungan Kopertais Wilayah X Jawa Tengah.

Bertempat di ruang sidang pascasarjana Gedung Kopertais Kampus 1 UIN Walisongo Semarang, hadir pula berbagai PTKIS lain yang terdaftar sebagai PTP penerima Bidikmisi maupun bantuan untuk Lembaga Kemahasiswaan BEM.

Rohman Banshori MA selaku Ketua Kepala Seksi Kemahasiswaan Subdirektorat Sarpras DikTi, menyampaikan mengenai mekanisme serta Sistem Pelaporan dan Penetapan Program Bidikmisi. Program tersebut ditujukan untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi calon mahasiswa khususnya mereka yang menghadapi kendala ekonomi. Dengan adanya adanya bantuan ini dapat meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi peserta didik yang tidak mampu secara ekonomi dan berpotensi akademik baik.

Selain itu, program Bidikmisi akan menjamin keberlangsungan studi mahasiswa sampai selesai dan tepat waktu. Maka dalam pelaksanaannya diperlukan upaya pengarahan pengembangan kemahasiswaan meliputi pengembangan intelektualitas, profesionalitas, sosial kemasyarakatan (kepekaan dan nurani) serta pengembangan akhlakul karimah.

Secara praktis, mahasiswa diarahkan untuk lebih aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan meliputi bedah buku, seminar, workshop, UKM, BEM serta kegiatan-kegiatan lain seperti perkemahan wirakarya, PIONIR, dan Temu Dewan Mahasiswa yang tak hanya dalam lingkup internal kampus tapi juga merambah ke nasional atau bahkan ke internasional.
Mahasiswa saat ini ditantang untuk dapat mengukir prestasi tiada henti. Meskipun sebagai mahasiswa PTKIS tidak boleh terdapat rasa minder, kalah saing dengan mahasiswa-mahasiswa lain di PTN/PTKIN. Keterbatasan harus menjadi energi untuk meraih prestasi, dan berani bermimpi besar di tengah keterbatasan yang ada.

“Negara telah hadir memberikan apresiasi bagi mahasiswa yang kurang mampu dan berprestasi. Diharapkan mahasiswa sungguh-sungguh mengikuti studi dan komitment lulus tepat waktu, serta mendayagunakan potensi yang ada dan menjadikan kampus untuk menempa diri.”, tegasnya

Ikut pelatihan Ubudiyah,,,mengurus jenazah yuks...............


Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW Dengan Ngaji Kepemudaan


“Salah satu pesan Nabi Muhammad SAW yang dapat kita jadikan penyemangat adalah jangan sampai umat Islam itu lemah baik itu, ilmunya, fisiknya, maupun ekonominya” tutur Bpk. Faiz Aminuddin, MA saat mengisi Ngaji Kepemudaan di Masjid Darussalam Desa Purworejo dalam rangkaian acara Gebyar Kepemudaan Desa Purworejo (7/12/2017). Forum kepemudaan tersebut mengangkat tema “Spirit Pemuda memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW”.
Acara yang diselenggarakan oleh Program Studi (Prodi) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Institut Pesantren Mathaliul Falah (IPMAFA) ini bekerjasama dengan beberapa komunitas Pemuda Desa Purworejo diantaranya Karang Taruna, Ikatan Pemuda Masjid Darussalam (IPMD), ANSOR, dan Orang Indonesia (OI).
Pada pemaparannya Faiz mengajak pemuda untuk bangkit dari zona nyaman. Menurutnya pemuda harus bergerak dan semangat mengasah kreatifitas untuk mencapai kesuksesan
“Anak Pemuda harus bergerak dan kreatif karena sukses itu hak semua orang” Tuturnya
Lebih lanjut dalam pemaparannya, Faiz mengajak pemuda untuk meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW yang gemar berwirausaha. Menurutnya Jihad dalam konteks kekinian adalah membuka lapangan pekerjaan untuk menuntaskan kemiskinan.
“Allah memberi kesempatan hdup sampai pada saat ini untuk kita semua jadi orang yang sukses, sukses menurut Kanjeng Nabi tidak hanya sukses didunia, tetapi juga di akhirat.” Pungkasnya (Fiq)

Pelatihan Jurnalistik Dorong Semua Mahasiswa Jadi Jurnalis


Perkembangan media komunikasi saat ini menjadikan setiap aktivitas dan perkembangan masyarakat tidak luput dari pemberitaan. Tidak terkecuali informasi di kalangan mahasiswa. Pemberitaan tersebut untuk menghadirkan informasi yang akurat, menarik, dan mudah dipahami, serta dapat dipertanggung jawabkan.

Berangkat dari hal tersebut, diadakan Pelatihan Jurnalistik bagi Mahasiswa Baru Institut Pesantren Mathaliul Falah Pati (IPMAFA), Selasa (5/12/2017). Kegiatan ini diselenggarakan oleh kepengurusan Musyrif/ah sebagai salah satu agenda Pendidikan Intergratif Ma’had Jamiah Mathaliu’ul Falah tahun ajaran 2017/2018.

Pelatihan yang diadakan sore hari ini dihadiri para mahasiswa semester 1 dengan penuh antusias menyimak pemaparan materi dari Kepala Pusat Sumberdaya Informasi dan Komunikasi (PSIK), Isyrokh Fuaidi.

Dalam paparannya, Isyrokh menyampaikan bahwa setiap mahasiswa dapat menjadi seorang jurnalis. Di era teknologi ini saat ini tidak ada keterbatasan dalam berkreasi dan menyebarkan informasi seperti seorang wartawan media. Seseorang jurnalis adalah siapa saja yang dapat mengumpulkan, menulis, dan menyebarkan berita atau informasi terkini kepada masyarakat.

Terselenggaranya pelatihan ini diharapkan mendorong partisipasi mahasiswa untuk ikut andil dalam dunia jurnalistik dan lebih tertarik serta terlatih dalam menuangkan karya yang lebih bermanfaat misalnya berita, artikel, pamflet, dan lain sebagainya.

Bahkan gerakan mahasiswa aktif bermedia didukung oleh tim redaksi www.oaseipmafa.com bekerjasama dengan Pusat Sumberdaya Informasi dan Komunikasi (PSIK IPMAFA) yang berinisiatif memberikan Rewards kepada siapapun yang dapat berkontribusi dalam dunia jurnalistik atau media secara online yang dihitung berdasarkan poin yang telah ditentukan.


Galeri "pelatihan Jurnalistik"




Pelatihan Jurnalistik


Margoyoso - Mahasiswa Institut Pesantren Mathaliul Falah khususnya mahasiswa semester 1 pada hari selasa (5/12) mengadakan pelatihan jurnalistik yang mengusung tema "Membangun Dunia Jurnalistik di Lingkungan Mahasiswa" dan dinarasumberi oleh Isyrokh Fuaidi atau yang biasa dikenal dengan Edi.

Pelatihan ini bertujuan untuk membangun semangat mahasiswa khususnya mereka yang berada di semester 1 agar tertarik dan terlatih dalam menuangkan karya dan tulisan yang lebih bermanfaat misalnya berita, artikel, dll.

Pelatihan jurnalistik yang diadakan pada sore tersebut berlangsung dengan santai dengan antusias mahasiswa yang menggebu-gebu yang tertarik pada tema yang diusung.

Tumbuhkan Jiwa Wirausaha Dengan Gemar Berinovasi

 “Entrepreneur sejati tidak sekedar berjualan, tapi bagaimana menambah nilai dari suatu barang dengan Inovasi produk, pemasaran, dan proses” tutur Ibu Sri Naharin, MSI saat mengisi pelatihan Kewirausahaan di Balai Desa Purworejo dalam rangkaian acara Gebyar Kepemudaan Desa Purworejo (4/12/2017). Forum kepemudaan tersebut mengangkat tema “Spirit Pemuda memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW”.
Acara yang diselenggarakan oleh Program Studi (Prodi) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Institut Pesantren Mathaliul Falah (IPMAFA) ini bekerjasama dengan beberapa komunitas Pemuda Desa Purworejo diantaranya Karang Taruna, Ikatan Pemuda Masjid Darussalam (IPMD), ANSOR, dan Orang Indonesia (OI).
Sebelum pemaparan materi pelatihan kewirausahaan, Bapak Ismunardi SH selaku Kepala Desa Purworejo memberikan sambutan sekaligus cerita singkat perjalanannya berwirausaha untuk memantik para pemuda semangat dalam membangun usaha.
“Mungkin dahulu kalau saya hanya puas dengan bekerja sebagai kuli pada perusahaan tepung tapioka milik paman saya, maka saya tidak akan seperti saat ini yang memiliki perusahaan tepung tapioka sendiri” Paparnya
Lebih lanjut pada pemaparan materi, Naharin mengajak peserta untuk mengikuti jejak Ismunardi sebagai pelaku perintis usaha dari awal sampai mapan dengan memulai dari keberanian mengambil peluang dan kekuatan menghadapi tantangan. Beberapa yang menjadi penekanan dalam materi ini berkaitan dengan cara mengumpulkan gagasan atau ide untuk memulai bisnis yang dapat kita temukan dengan melihat suatu hal disekitar kita.
“ Ide awal berwira usaha dapat kita temukan melalui empat sumber: dari jejaring keluarga serta teman dan keahliaan yang kita miliki, dari permintaan yang tak terpenuhi atau tak terpenuhi dengan baik atau pasokan yang dibawah standar, dari eksplorasi masalah-masalah yang diubahkan jadi peluang, dan dari hasrat terbesar passion seseorang yang kemudian dikembangkan jadi solusi kreatif untuk memecahkan masalah pelanggan” Terangnya.

              Pada akhir pemaparannya, Naharin menggambarkan dua klasifikasi posisi kita saat ini melalui cerita fiktif ikan hiu yang berada pada aquarium dan hiu yang berada pada lautan bebas. Hiu yang berada pada aquarium akan memiliki kondisi yang berbeda jauh dari hiu dilautan, karena hiu aquarium akan hidup pada kondisi nyaman dengan makanan yang ada setiap dia membutuhkan tanpa hantaman kompetisi dengan hiu lain, sedangkan hiu lautan bebas akan mengasah otak sedemikian runcingnya untuk menghadapi kompetisi keras setiap detik. Jika kita merasa berada seperti hiu Aquarium maka mulailah untuk keluar dari zona nyaman untuk menemukan jati diri sesungguhnya, telebih dalam membangun jiwa berwirausaha. (fiq) 

PMI IPMAFA Mengadakan Pelatihan Organisasi Bersama Pemuda Purworejo

PATI, (03/12/2017) "Manajemen organisasi pada dasarnya adalah bagaimana kita membaca peluang, membuat kegiatan jangka panjang yang dinamis agar organisasi tetap hidup” Tutur Ibu Kamilia Hamidah, MA saat mengisi Pelatihan Organisasi yang bertempat di Balai Desa Purworejo dalam rangkaian acara Gebyar Kepemudaan Desa Purworejo dengan tema “Spirit Pemuda memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW” diadakan oleh Program Studi (Prodi) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Institut Pesantren Mathaliul Falah (IPMAFA) bekerjasama dengan beberapa komunitas Pemuda Desa Purworejo diantaranya Karang Taruna, Ikatan Pemuda Masjid Darussalam (IPMD), ANSOR, dan Orang Indonesia (OI).
Beberapa yang menjadi penekanan Kamilia dalam materinya adalah pentingnya rasa memiliki terhadap organisasi sebagai langkah dalam membangun komunitas khususnya dilingkup Desa untuk memupuk kepedulian pemuda terhadap masalah yang ada di Desanya sendiri, selain itu untuk menjadikan para pemuda itu sendiri betah hidup di Desa ketimbang pergi merantau.
“Sangat penting dibangun dalam sebuah organisasi adalah sense of belonging yakni rasa memiliki. Karena pemuda yang tidak mempunyai rasa kepemilikan terhadap Desa sendiri maka dia tidak peduli dengan adanya pemuda yang mabuk-mabukan atau sampah yang berserakan di Desanya” Terangnya.

Lebih lanjut Kamilia mengajak peserta memahami organisasi secara ringan untuk kemudian mempraktekkannya. Pemahaman sederhana yang coba ditanamkan pada pelatihan ini melalui pembagian peserta dalam enam kelompok dan ditiap kelompoknya merencanakan konstruksi suatu organisasi dengan klasifikasi nama organisasi yang akan dibuat, cita-cita apa yang dicanangkan, suatu hal yang dapat dibanggakan, apa saja yang sudah dimiliki dan apa saja yang sudah dilakukan. Antusiasme peserta sangat terlihat saat sesi praktek melalui pembagian kelompok, dengan memenuhi semua klasifikasi yang telah dicanangkan untuk kemudian dipresentasikan didepan. Missalnya dari kelompok tiga yang ingin mendirikan organisasi JAWA NOW karena mereka merasa ingin menjaga budaya jawa ditengah arus globalisasi , dan kebetulan dari mereka memiliki ketertarikan dalam kebudayaan beserta keunggulan lain yang mereka miliki untuk upaya mereka memenuhi cita-cita organisasi.

“Teman-teman saya ajak memisah menjadi enam kelompok ini agar kita bisa belajar tentang manajemen untuk mengenali kapasitas atau potensi yang kita miliki sehingga bisa merencanakan program yang berkelanjutan” Pungkasnya (Fiq)

DON'T MISS

Nature, Health, Fitness
© all rights reserved
made with by templateszoo