Ikuti Aksi Indosiar, Ajang Kembangkan Potensi Dalam Berdakwah



Pati , sebanyak 50 dai muda dari berbagai daerah di Jawa Tengah mengikuti Audisi Akademi Sahur Indonesia (AKSI) di Aula lantai 2 Institut Pesantren Matholiul Falah Pati  (IPMAFA), Senin (25/3). Sejak pagi peserta sudah hadir, sementara acara dimulai pukul 09.00 sampai selesai.
Muhammad Netra selaku assosiate produser  perwakilan Indosiar   mengatakan, "Jawa Tengah merupakan kota yang diketahui telah melahirkan  ulama besar  serta memiliki banyak santri dan salah satunya berasal dari Pati."

Karena hasil dari pemilihan kami menganggap IPMAFA ini tempat yang terbaik dengan sebelumnya sudah ada peserta yang kita kenal mba Asna, kemudian kita melakukan survei dan segala macam baru kita memutuskan melakukan audisi di PATI dan menunjuk IPMAFA untuk menjadi tempat audisi” ungkapnya.

Audisi dilakukan secara tertutup karena masih dalam tahap awal penjurian dan menggunakan jalur undangan. Peserta yang lolos nantinya akan dibawa ke Jakarta untuk diseleksi lagi dengan peserta dari berbagai daerah lainnya, untuk kemudian dikarantina dan dipersiapkan untuk tampil dalam acara  yang akan ditayangkan nanti bulan ramadhan, waktu sahur.
Antusiasme peserta cukup meriah sama seperti dikota kota lainnya, dengan keunikan tersendiri yang dibawa oleh tiap tiap peserta dan muncul bakat bakat baru yang nantinya akan dibawa kejakarta. Pembawaan secara entertain dan  penguasaan dalam penyampaian materi merupakan kriteria yang dicari dan  dipersiapkan menjadi dai muda yang memang sudah siap untuk tampil di tv.


Tak Harus Jadi Modin Untuk Mengurus Jenazah
















Pati, Jum'at/29 Maret 2018, Musyrif/ah khususnya Sie. Bidang Peribadatan adakan Pelatihan Ubudiyah "Mengurus Jenazah" sebagai wadah belajar praktis dalam mengurus jenazah yang mana akan selalu ditemui dan diterapkan dimasyarakat. Pelatihan kali ini bertempat di Masjid IPMAFA, yang dihadiri oleh mahasiswa baru yang sangat antusias mengikuti keberlangsungan kegiatan.
Pelatihan kali ini sedikit berbeda dengan yang sebelumnya. Pada pelatihan kali ini lebih difokuskan pada praktek dibandingkan hanya sekedar teori. Dipandu oleh oleh Bapak Muh. Syukron Adib, Modin dari Bakalan, Pati. Beliau ajak para mahasiswa yang hadir mempraktekkan seluruh prosesi yang ditemui sehari-hari dalam mengurus jenazah, diantaranya mengenai bagaimana cara menjenguk yang sakit, bagaimana memperlakukan sesorang yang dalam sakaratul maut, bagaimana langkah dalam mengurus jenazah sesaat setelah tiada. Hal- hal yang detail saat diperhatikan dan dipraktekkan karena sering kali yang terjadi dimasyarakat justru kerabat terburu-buru menghubungi Modin, Keluarga dekat, maupun meninfokannya ke Masjid terdekat, dan justru melalaikan mayat saudara atau kerabat yang telah tiada.
Semua dipraktekkan secara bergiliran, baik mahasiswa maupun mahasiswi termasuk pula bagaimana memandikan, mengkafani, si mayyat dengan tepat, tertib dan sesuai syariat.
“Jenazah butuh segera diurus, hal-hal yang sering terjadi dikita adalah takut untuk mengurus, dan tidak tau harus melakukan apa, bahkan adapula yang tidak nyaman bila disuruh mengurus jenazah kerabat kita sendiri. Padahal mengurus jenazah tak harus menjadi seorang modin, tetapi selaku sesama muslim wajib bagi kita mengurusnya.” Ungkap beliau.

DON'T MISS

Nature, Health, Fitness
© all rights reserved
made with by templateszoo