Redaksi IPMAFA - Dahlan Iskan (DI) dalam kegiatan Studium Generale (SG) Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati, menuturkan bahwa untuk menjadi seorang entrepreneur sejati setidaknya mampu lolos seleksi 4 kepercayaan, yakni Kemauan, Bisa atau Tidak, Kepedulian terhadap sekitar dan kemampuan memegang kendali keuangan.
Dalam kegiatan bertajuk Menumbuhkan Spirit Santripreneur di Era Society 5.0 itu DI menjelaskan bahwa untuk menjadi seorang entrepreneur, pertama, seseorang harus mampu menunjukkan seberapa kuat kemauannya.
Selanjutnya, untuk mengukur kemauan seseorang DI mengibaratkannya dengan kadar karat yang terdapat dalam emas, yakni 24, 22, 20, dan 18. Dengan kategori tersebut bisa diketahui seberapa tinggi level atau kadar kemauan seseorang.
“Misalnya ini ada sampah tidak pada tempatnya, maka bagi yang punya kemauan akan diambil kemudian diambil ke tempat sampah. Inilah kategori 24 karat. Tapi ada juga yang hanya bilang, “haduh, sampah kok di sini.” Maka ini dibawah 24 karat. Ada juga yang masa bodoh dengan sampah. Maka itu kategori yang tidak berkarat sama sekali,” terang DI.
Kedua, untuk menjadi seorang entrepreneur harus mampu menjawab pertanyaan ‘Bisa atau Tidak’? dalam hal ini DI menyampaikan guyonannya dari hasil penemuannya terhadap orang-orang yang sering bertanya kepadanya tentang bagaimana menjadi seorang pengusaha.
“Dipercaya itu ada kelas-kelasnya. Kita harus bisa membangun kepercayaan kelas 1 dulu, yakni kemauan. Jika benar-benar mau, maka apakah dia bisa atau tidak? Karena banyak orang bilang:
Seseorang : “Pak saya ini mau, tapi kok nggak bisa?”
Pak DI : “Kamu mau nggak sih sebetulnya?”
Seseorang : “Mau”.
Pak DI : “Lho, tapi kok nggak bisa?”
Seseorang : “Nggak tahu, Pak.”
Pak DI : “Tapi mau, sebetulnya?”
Seseorang : “Mau.”
Pak DI : “???????x#@$%^&*()”
Setelah mau dan bisa, maka kepercayaan ketiga adalah peduli nggak terhadap sekitar atau pekerjaan di luar tanggung jawabnya. “Misalnya suka membantu pekerjaan teman, atasan, dll,” contohnya.
Kepercayaan keempat dan tertinggi adalah di bidang keuangan. Kepercayaan keempat ini merupakan hal terberat yang harus ditempuh oleh seseorang yang ingin menjadi entrepreneur sejati.
Menurut DI, banyak orang lolos seleksi pada tahap 1, 2 dan 3, namun belum tentu lolos di bidang kendali atau pengelolaan keuangan.
“Bisa apa tidak dia memegang dan mengelola keuangan? Ini harus dilatih. Di pesantren harusnya lebih mudah melakukan ini, karena pesantren selalu mengajarkan laku tasawuf dan tarekat yang di situ sudah selalu diajarkan dzikri khofi, bahwa uang meragukan itu adalah haram. Tapi tetap saya pengin kemukakan bahwa ujian tertinggi adalah di bidang keuangan. Anda bisa lulus pada tahap 1 atau 2 atau 3, tapi belum tentu di tahap 4,” pungkasnya. (Redaksi)