Yaumu ar-Rihlah wa Al-Ikhtitam Mukhoyam Al-‘Aroby: Gaya Berlibur Mahasiswa PBA Ipmafa


Berita Ipmafa - Selasa pagi (21/1/2020), pukul 08.00 langit mendung mengawali perjalanan peserta Mukhoyam Al-'Arabi Institut Pesantren Mathali’ul Falah (Ipmafa) Pati menuju Puncak Bukit Jollong.
Jangankan mendung, mau hujan deras sekalipun tak akan menyurutkan semangat para peserta untuk tetap melanjutkan perjalanan menuju lokasi wisata yang sudah mereka idam-idamkan selama berpenat ria dalam kegiatan Mukhoyyam Al-‘Aroby.

Selain faktor kedekatan lokasi, agro wisata yang terletak di Kecamatan Gembong Kabupaten Pati tersebut menjadi pilihan melepas lelah dan penat karena menyediakan berbagai lokasi dan fasilitas yang relevan untuk game dan berbagai macam kegiatan.


Dekan fakultas Tarbiyah Ipmafa Ali Subhan, MA, melepas keberangkatan para peserta dengan wejangan dan iringan doa. "Setiap kejadian selalu mengandung ilmu dan pelajaran. Maka jadikanlah Mukhoyam sebagai ladang ilmu dan pelajaran bagi diri kita semua," ucap Ali Subhan.

Selepas doa, peserta Mukhoyam menaiki keenam bus yang telah disediakan panitia menuju Jollong. Tak lebih satu jam, bus sudah sampai di tujuan.

Dalam acara bertajuk ar-rihlah wa al-ikhtitam tersebut, piknik bahasa diisi dengan serangkaian game berbahasa Arab. Terdapat 6 pos yang harus dilalui, yaitu pos ketangkasan menjawab, pos bisik berantai, pos hafalan mufrodat, pos tebak gambar, pos kesan dan pesan selama mukhoyam, dan pos game estafet kelereng dan tepung.




Seluruh rangkaian acara berakhir pukul 11:30 WIB. Segenap jajaran panitia dan peserta Mukhoyam kemudian berkumpul, makan siang bersama, dilanjutkan salat dan jalan-jalan menikmati panorama keindahan agro bukit Wisata Jollong.
Hawa semakin sejuk, hujan sesekali turun, sementara waktu sudah menunjuk pukul 14:00 WIB. Ini artinya rihlah wa ikhtitam di bukit Jollong harus diakhiri sebagai penutup dari seluruh rangkaian acara Mukhoyam Arabi 2020. (hmpspbaipmafa@gmail.com/Redaksi)





Siapkan Masterpiece Sebagai Pedoman Kajina Lembaga Studi Fatwa Ipmafa



Berita Ipamafa - Kamis, 23/1/2020, Rapat finalisasi penentuan Jadwal Kajian Pusat Studi Fatwa Institut Pesantren Mathali'ul Falah (Ipmafa) Pati baru saja selesai digelar di ruang meeting lantai 3.

Dalam rapat bertemakan Ushul Fiqh Ekonomi Syariah (Teori dan Penerapan) tersebut disepakati bahwa hasil dari kajian-kajian yang akan diselenggarakan untuk para dosen itu nantinya akan dipersiapkan untuk menyusun sebuah buku pedoman Lembaga Studi Fatwa Ipmafa.

“Kita ingin membuat master pice, yakni sebuah (buku) pedoman lembaga studi fatwa sebagai pondasi khas, ala Ipmafa. Dimana kita akan Membangun epistemologi, metodologi dan sebagainya,” tutur Direktur Pusat Studi Fatwa Dr. Jamal Ma’mur Asmani, MA.

Selain menentukan jadwal kajian bagia para dosen, dalam rapat tersebut juga menentukan jadwal diskusi bagi mahasiswa yang dikonsentrasikan mengkaji Fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI).

Tujuan diadakannya ruang diskusi bagi mahasiswa diantara adalah untuk menumbuhkan iklim dialog dan keilmuan. “Kalau untuk mahasiswa kita menumbuhkan iklim dialog dan keilmuan. Jadi targetnya tidak (sampai membuat buku). Kalau tahun kedua kita ingin menerbitkan karya dari mahasiswa ya nanti mungkin akan diadakan call paper atau semacamnya agar lebih serius,” lanjut Jamal.

Mengenai kesiapan mahasiswa dalam diskusi tersebut mereka sudah terbekali keilmuan dari Mata Kuliah Ayat Hadits Ekonomi dan Metode Fatwa Perbankan Syariah yang diampu oleh Dr. Jamal.

“Jadi kalau mereka terlibat mereka sudah punya basic keilmuannya. Untuk kajian mahasiswa dibebaskan mencakup semua prodi, tidak hanya perbankan syariah saja,” pungkas Jamal. (Redaksi)

Ada Festival Sains Mahasiswa PIAUD Ipmafa, Apa Saja Keseruannya?




Berita Ipmafa – Beberapa waktu lalu puluhan karya mahasiswa semester 5 Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Institut Pesantren Mathali’ul Falah (Ipmafa) Pati memeriahkan kegiatan Festival Sains yang digelar dalam rangka pemenuhan tugas akhir mata kuliah Sains untuk Anak Usia Dini (AUD).

Tampak wajah teras lantai satu Ipmafa dipenuhi berbagai macam tempelan background dengan berbagai macam tulisan. Ada yang bertuliskan Festival Sains: The Power of PIAUD Ipmafa, Sabun Juru Damai, Air Warna Berjalan, The Power of Water, Air dan Warna, Kincir Angin dan sebagainya.

Meski hanya dengan bahan dan peralatan seadanya, namun melalui sentuhan tangan kreatif mahasiswa PIAUD Ipmafa, properti yang seadanya disulap menjadi ada-ada saja.


Dosen pengampu Mata Kuliah Sains untuk AUD Sumiyati, M.Pd mengungkapkan bahwa tujuan diadakannya festival sains tersebut untuk melatih kompetensi mahasiswa agar mampu mengajarkan sains kepada anak usia dini dengan cara yang mudah.

Beberapa gambaran kegiatan dalam festival sains tersebut diantaranya adalah praktik sains dalam bentuk percobaan seperti bagaiman proses pencampuran warna, terjadinya gelembung air, dan sebagainya.

Sumiyati berharap ke depannya akan semakin banyak sains dan percobaan baru yang ditampilkan mahasiswa PIAUD Ipmafa. (Redaksi)






LOWONGAN STAFF MAFAMART IPMAFA PATI

Dibuka lowongan segera untuk staf kasir Mafamart Ipmafa dengan kualifikasi berikut:

1. Wanita, usia 18 - 25 tahun
2. Pendidikan Minimal SMA sederajat.
3. Tinggi badan minimal 155 cm
4. Berpenampilan sopan dan rapi
5. Komunikatif
6. Siap kerja dengan siatem shift
7. Siap mengikuti kontrak kerja yang diatur oleh perusahaan

Persyaratan administrasi:
1. Surat lamaran
2. Daftar riwayat hidup
3. Fc. KTP dan KK
4. Fc. Ijazah terakhir
5. Pas foto warna 4x6 (2 lembar)
6. Surat keterangan sehat

Benefit
Karyawan mendapatkan:
1. Gaji UMK
2. Jenjang karir
3. Cuti tahunan
4. BPJS
5. THR
6. Tunjangan lainnya

Teknis Pengiriman Lamaran
1. Semua berkas dikirim ke alamat : KAMPUS IPMAFA, JL. RAYU PATI-TAYU KM 20, PURWOREJO MARGOYOSO PATI. Atau
2. Semua berkas discan dan dikirim ke email recruit@ipmafa.ac.id
3. Lamaran diterima paling lambat 25 Januari 2020
4. Info lebih lanjut: 082299523230 (Habib)

Yuk, Intip Aktifitas Mahasiswa Ipmafa Saat libur Kuliah di Perpustakaan Ngapain Aja



Berita Ipmafa – Jika liburan biasanya digunakan untuk berwisata di tempat-tempat yang penuh dengan suasana alam terbuka, namun berbeda dengan mahasiswa Institut Pesantren Mathali’ul Falah (Ipmafa) Pati yang justru memilih perpustakaan sebagai tempat pilihan.

Apa mungkin karena mereka benar-benar serius kuliah sampai gak sempat piknik di liburan semester? Pasalnya mereka yang berdatangan memenuhi ruang perpustakaan Ipmafa ini karena ada sesuatu yang harus mereka kerjakan, yakni kuliah umum siang hari.


Ratusan mahasiswa yang berjubel di perpustakaan Ipmafa tersebut sedang mengikuti rangkaian kegiatan Mukhoyyam Al-‘Aroby yang digelar oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) pada Sabtu, 18 Januari 2020.

Mereka membuat makalah berbahasa Arab dengan menggunakan referensi yang tersedia di perpustakaan. Saking banyaknya mahasiswa yang berkunjung, buku yang tersedia di rak hampir ludes dibaca oleh mereka.

Kegiatan ini sangat bermanfaat dan juga akan meningkatkan nilai baca bagi para mahasiswa. Karena membaca dan menulis adalah metode pembelajaran yang sederhana namun dapat meningkatkan kualitas pengetahuan mahasiswa. (Nihayatus Shofiyah-Library Corner IPMAFA/Redaksi)




Mukhoyyam Al-'Aroby Ipmafa: Tepis Anggapan Berbahasa Arab itu Sulit



Berita Ipmafa – Bahasa Arab di mana-mana dikenal sebagai bahasa yang rumit untuk dipelajari, bahkan oleh native atau penutur aslinya. Namun anggapan tersebut justru ditepis oleh mahasiswa-mahasiswi yang mengikuti kegiatan Mukhoyyam Al-‘Arobi di Institut Pesantren Mathaliul Falah (Ipmafa) Pati pada 17-22 Januari 2020.

Dalam kegiatan tersebut setiap harinya peserta diharuskan berkomunikasi lisan maupun tertulis dengan Bahasa Arab pada hari kedua (18/1) yang disebut sebagai hari maharah kalam (kompetensi berbicara) dan kitabah (menulis). Selanjutnya pada hari ketiga (19/1) yang disebut hari maharah istima' (mendengar), dan hari keempat (20/1) yang disebut hari maharah qira'ah (membaca).

“Kalau sudah begitu, maka siapa lagi yang menganggap Bahasa Arab itu sulit? Mahasiswa yang mengikuti acara ini akhirnya mampu berbahasa dengan mudah dikarenakan terdukung dengan metode dan lingkungan berbahasa yang baik,” tutur Ketua Pelaksana Kegiatan Ryan Muhammad Ridwan (PBA III reguler).

Selain meningkatkan kompetensi berbahasa Arab mahasiswa Mukhoyyam Al-‘Arobi merupakan kegiatan tahunan Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Ipmafa yang bertujuan mempererat silaturahmi antar mahasiswa PBA mulai dari semester 1 hingga semester 5.


Kegiatan yang digelar di Ma'had Jami'ah Mathali'ul Falah tersebut diikuti 131 mahasiswa dan dibuka untuk semua program studi (prodi) di Ipmafa. Berbeda dengan tahun sebelumnya, yang hanya diikuti oleh peserta dari Prodi Pendidikan Bahasa Arab saja.

Pada saat yang terpisah, Ka. Prodi PBA Raodah, MA menyampaikan terkhusus dalam penguasaan Bahasa Arab menekankan arti pentingnya kesungguhan dalam belajar. Raodah menyitir kalimat inspiratif dari Film Kitab al-Turas karya mahasiswa PBA.

"Keinginan saja tidak cukup. Keinginan harus dibarengi dengan usaha yang sungguh-sungguh," tutur Raodah.

Sebagai penutupan kegiatan, panitia mengajak seluruh peserta untuk rihlah (rekreasi) lughawiyah bersama yang dalam hal ini disebut dengan yaumu ar-rihlah wa al-ikhtitam di Agro Wisata Jollong Pati. Hal itu dilakukan guna melepaskan lelah dan penat selama mengikuti kegiatan.

“Rihlah ini merupakan agenda baru yang belum ada di tahun sebelumnya. Tujuannya tentu untuk melepas segala lelah dan penat selama mengikuti kegiatan,” turut Ryan. (Nihyatus Shofiyah, Maulaya Arinal Haq, Rohman Abdullah, Fathur Rohman, Machdum Muhammad Al Akrom-Kominfo HMPS PBA Ipmafa/Redaksi)

Dosen PIAUD Ipmafa Gelar Ujian Akhir dengan Cipta Tari Kreasi



Berita Ipmafa, PUCAKWANGI - Berbagai cara bisa dilakukan para dosen untuk menyukseskan kegiatan Ujian Akhir Mahasiswa. Seperti halnya dosen Institut Pesantren Mathali’ul Falah (Ipmafa) Pati Sumiyati, M.Pd ini. Ia melaksanakan ujian akhir bagi mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) semester V Tahun Akademik 2019/2020 dengan Cipta Tari Kreasi.

Ujian akhir yang dilaksanakan di Kecamatan Pucakwangi tersebut menjadi penentu lulus tidaknya mahasiswa dalam mengikuti matakuliah estetika koregrafi yang diampu oleh dosen yang akrab disapa Bunda Atik oleh para mahasiswanya.

Estetika Koregrafi sendiri merupakan salah satu mata kuliah Program Studi PIAUD Ipmafa yang mengasah kompetensi para calon atau guru PAUD untuk memaksimalkan Perkembangan Seni dan Motorik Anak.


Sebagaimana dilansir dari journal.uny.ac.id estetika koreografi merupakan sarana untuk berekspresi estetis secara kreatif pada anak dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan kreativitas anak pada usia dini.

Sebagai konsep pendidikan seni bagi anak usia dini Estetika koreografi tidak mengajarkan bagaimana menari semata, namun juga mengarah pada pembinaan dan pengembangan kreativitas untuk mengangkat bakat dan potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa.

“Jadi, kalau dalam proses belajar anak dibebaskan mengekspresikan apa yang ada dalam jiwanya baik itu melalui gerakan-gerakan tari. Adapun bebas berekspresi mengkondisikan anak dapat menumbuhkan kreativitas untuk menciptakan sesuatu semakin berkembang dengan baik,” tutur Atik.

Dalam ujian akhir yang diikuti oleh 30 mahasiswa dan dihadiri oleh penilik PAID Kecamatan Pucakwangi tersebut diharapkan ke depan PIAUD Ipmafa dapat dikenal luas oleh masyarakat khususnya wilayah Pati Selatan, serta dapat memberi kontribusi positif bagi perkembangan PAUD di Kota Pati.


Review Forum Kamisan Pusat FiSi: Tak Sekedar Berhenti Pada Tataran Jawaban


Berita Ipmafa – Beberapa waktu lalu, Pusat Fiqh Sosial (Pusat FiSi) Institut Pesantren Mathali’ul Falah (Ipmafa) Pati menggelar kegiatan Review Forum Kamisan di ruang meeting lantai 3.
Direktur Pusat Fisi Tutik Nurul Jannah, SHI, MH mengharapkan kegiatan yang menjadi puncak dari Forum Kamisan Pusat FiSi tersebut tak sekedar berhenti pada tataran jawaban saja, namun lebih dari itu pertemuan tersebut menjadi produktif, membawa mahasiswa semakin bersemangat mengembangkan pemikirannya.
“Jadi jawaban itu kemudian tidak berhenti pada tataran jawaban saja atau membuat kita lantas berhenti. Tapi jawaban itu bisa menjadi pijakan awal untuk menggali pengetahuan di dalamnya, dalam hal ini fiqh sosial,” tutur Tutik.
Tutik menjelaskan, dengan adanya pertanyaan yang berakhir mauqufakan berimbas pada menurunya semangat mahasiswa. Hal inilah yang menjadi salah satu latar belakang diadakannya kegiatan review.
Maka saya harapkan satu seri selesai ada semangat baru bagi mereka. Akhirnya mereka akan mengatakan, oh, ini toh yang menarik, ini toh kata kuncinya. Berarti saya harus menjawab kata kunci yang lain untuk pertanyaan selanjutnya,” paparnya.
Pada kesempatan berbeda Peneliti Senior Pusat FiSi Umdatul Baroroh, MA menyampaikan salah satu tujuan review tersebut merupakan kegiatan mengkaji ulang tabungan gagasan selama pertemuan berseri yang mentok tidak bisa terjawab mahasiswa.
“Selama satu semester mahasiswa mendiskusikan buku yang kami (Umdatul Baroroh, MA dan Tutik Nurul Jannah, SHI, MH) karang berjudul Fiqh Sosial Masa Depan Fiqh Indonesia yang mereka diskusikan per bagian. Setiap selesai diskusi mereka selalu menulis daftar pertanyaan yang tidak terjawab saat itu atau terjawab namun  mereka masih galau dengan jawaban mereka sendiri,” tutur Umdah.
Dalam kegiatan review forum kamisan tersebut, Tutik dan Umdah menjadi narasumber. Keduanya saling menguatkan atau menjawab beberapa hal yang menjadi pertanyaan atau keganjalan-keganjalan mahasiswa dalam setiap seri diskusi forum kamisan yang digelar mahasiswa pada setiap minggunya.
Pada akhir sesi kegiatan review tersebut disepakati tema seri selanjutnya yang ditentukan oleh mahasiswa. “Mereka pengen diskusi apa terserah, mau melakukan pendalaman atau apa, seri diskusinya apa, buku yang akan digunakan apa, membedah apa, siapa yang mau menjadi nara sumber nantinya akan diselesaikan semuanya di forum aktifis forum kamisan,” terang Tutik.
Forum santai
Dalam proses pelaksanaan kegiatan review forum sengaja dibuat santai. Umdah menyampaikan tidak seperti menyampaikan materi, namun ada semacam brainstorming. Mereka bisa mengkonfirmasi pertanyaan yang mereka ajukan, saya dan Ning Tutik menjaid nara sumber. Jadi acaranya kayak talk show aja dan ada pengantar sedikit di muka,” tutur Umdah.
Umdah mencontohkan seperti misalnya bagaimana mengkaji maslahah dalam konteks Fiqh Sosial itu menjadi tujuan atau juga menjadi pertimbangan dalam metode, kemudian bagaimana Kiai Sahal menerapkan maslahah.
“Ada juga tentang KB, isinya tentang kontrasepsi untuk mempertahankan kelahiran, bagaimana sebenarnya jawaban Kiai Sahal memilih kontrasepsi sebagai jawaban, padahal KB sendiri menimbulkan efek-efek yang tidak baik?” pungkas Umdah.

Mahasiswa PBA Ipmafa Kembali Membawa Juara Umum di Ajang Kompetensi Parade Bahasa Arab di Pekalongan



Berita Ipmafa - Pekalongan, tanggal 16-17 November 2019. Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa Arab (HMJ PBA) IAIN Pekalongan mengadakan acara yang diberi nama PARBARA (Parade Bahasa Arab). Acara ini merupakan salah satu kegiatan yang bertujuanmemberikan kontribusi Bahasa Arab di kalangan pelajar khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya, dengan harapan dapat menjadi satu motivasi untuk meningkatkan kualitas diri dalam mengembanglan potensi dalam Bahasa Arab dan Seni.

Dalam acara tersebut terdapat workshop untuk Mahasiswa dan umum, serta berbagai macam perlombaan untuk tingkat SMA/Sederajat dan Mahasiswa se-Jateng DIY. Acara ini lebih menitik beratkan pada unsur kebahasaan dan seni Islam serta implementasinya dalam pendidikan.

Dari skeian perlombaan yang ada peruntukan bagi mahasiswa ada Musabaqoh Khitobah (Berpidato), Munadharah (Debat Bahasa Arab), MQK (Musabaqoh Qiro’atil Kutub), Syi’ir (Puisi Arab), Ghina’(Pop Arab), dan flim pendek.

Mahasiswa PBA IPMAFA kembali menampakkan keahliannya untuk mengikuti acara ini dengan mengirimkan beberapa delegasi untuk setiap cabang lomba. Alhamdulillah, setelah perjuangan berhari-hari untuk latihan dan semangat pelatih dan peserta yang luar biasa serta mempunyai tekad yang kuat, akhirnya Mahasiswa PBA IPMAFA kembali membawa Juara Umum untuk kedua kalinya dan kembali membawa nama baik IPMAFA di kancah Nasional.
Adapun kejuaraan yang telah diraih meliputi:
  • Juara 1 Lomba Khitobah Dari saudari Ulya Rosyidah (PBA 3).
  • Juara 1 Lomba Film Pendek Dari Team Rohman Abdullah (PBA 5), Fatkhurrohman (PBA 1), dan Machdum (PBA 1).
  • Juara 3 Lomba Debat Dari Team Wahyu Jimmy Pradana (PBA 3), Nadilla Lathifatu Ni'mah (PBA 1), dan Irfatin Maisaroh (PBA 3).

Dari perolehan kejuaraan tersebut diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan semangat mahasiswa agar bisa dijadikan sebagai titik awal untuk meraih sebuah kesuksesan. (Muna Nabilah-PBA 5 Reguler/Redaksi)

DON'T MISS

Nature, Health, Fitness
© all rights reserved
made with by templateszoo