Mau Tahu Pemilu Mahasiswa IPMAFA Tahun 2017? Ini Hasilnya


Rabu (24/05/2017), Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM) Institut Pesantren Mathali'ul Falah (IPMAFA) sukses menyelenggarakan Pemilihan Wakil Mahasiswa (PEMILWA) untuk menentukan para petinggi organisasi kemahasiswaan IPMAFA periode 2017-2018. Jabatan kemahasiswaan dalam Pemilwa ini meliputi posisi presiden BEM Pusat dan wakilnya, Ketua dan Wakil BEM Fakultas, serta ketua dan wakil Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS).

Dan dari hasil penghitungan surat suara yang masuk, diperoleh 801 suara yang sah. Surat suara terbanyak diperoleh partai Asosiasi Mahasiswa Institut (AMI) yang mengantarkan semua kandidatnya terpilih diberbagai posisi jabatan, dengan rincian sebagai berikut :

Presiden BEM Pusat:
Ahmad Asrori : 206 suara

HMPS PS:
Agus Narimo & Yauma Khoirotun Izza : 70 Suara

HMPS PGMI
Nurul Qodriyah Shoim & Ulya Khariroh : 57 Suara

HMPS PIAUD
Inayatul Munawarah & Nur Aliya : 10 Suara

HMPS PBA
Aliyatin Istiqomah & Athourrohman Said : 30 Suara

HMPS PMI
Ahmad Nur Khabib & Lulu Faiqoh : 24 Suara

BEM Fakultas Syari'ah
Cahyo Fajar Nugroho & Meilana Nurul Ulya : 73 Suara

BEM Fakultas Tarbiyah
Zakaria Rohman & Ula Maulida : 119 Suara

BEM Fakultas Dakwah
Ahmad Izzul Fahmi & M. Syihabuddin : 29 Suara

Untuk posisi Presiden BEM Pusat yang dimenangkan oleh Ahmad Asrori diusung oleh Partai Sholih Akrom (PSA) dengan perolehan 206 suara sah, sebanyak 82 kotak kosong dan 23 suara yang tidak sah.

Kotak Kosong Warnai Pemilu Mahasiswa IPMAFA 2017


Dalam Pemilihan Wakil Mahasiswa (Pemilwa) Institut Pesantren Mathali'ul Falah (IPMAFA) tahun ini ada perbedaan jika dibandingkan dengan Pemilwa tahun sebelumnya karena tahun ini ada 2 posisi yang hanya berisi paslon (pasangan calon) tunggal berhadapan dengan kotak kosong, yakni posisi BEM Pusat dan BEM Fakultas Tarbiyah.

Hal ini cukup disayangkan oleh banyak pihak karena memberi indikasi negatif bahwa minat dan trend berorganisasi mahasiswa di lingkungan IPMAFA terbilang masih rendah. Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) melihat bahwa realitas ini sedikit banyak terbawa dan dipengaruhi oleh trend Pilkada Pati lalu yang juga melawan kotak kosong.

Melihat fenomena ini, KPUD Pati memberi masukan bahwa seharusnya beberapa pihak yang terkait itu mengupayakan adanya lawan bagi paslon. Terjadinya kotak kosong dalam suatu pemilihan merupakan suatu hal yang patut di perhatikan, mengingat jika memang terjadi paslon tunggal dan berlawankan kotak kosong, ini merupakan wujud ketidaksiapan dari pemilihan.

Namun demikian, jika dilihat dari jumlah pemilih yang memberikan suara dalam Pemilwa menunjukkan adanya partisipasi mahasiswa yang masih tinggi. Dari hasil penghitungan surat suara yang masuk, diperoleh 801 suara yang sah. Surat suara terbanyak diperoleh partai Asosiasi Mahasiswa Institut (AMI) yang mengantarkan semua kandidatnya terpilih diberbagai posisi jabatan.

Pencoblosan surat suara menjadi puncak perhelatan Pemilwa setelah beberapa kegiatan dilalui. Kegiatan sebelumnya meliputi proses penggodokan undang-undang Pemilwa, sosialisasi partai, verifikasi partai, pendaftaran calon kandidat, verifikasi calon kandidat, kampanye partai dan calon kandidat, debat kandidat, sampai pada mekanisme pencoblosan dan pengitungan surat suara.

Ke depan, semangat dan kepedulian dalam berorganisasi menjadi PR besar para kandidat yang terpilih agar kembali menggerakkan jiwa sosial berorganisasi teman-teman mahasiswa untuk bersama-sama memajukan kampus kita tercinta ini. (Ast)

Tadarrus Ramadhan IPMAFA


Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2017/1438


Selamat Berpuasa Ramadhan 1438 H


Upaya Polsek Margoyoso Dalam Penanggulangan Penyakit Masyarakat


Pati, (26/Mei/2017) Keresahan akan maraknya permasalahan yang ada dimasyarakat menjadikan peran pengaman Negara dalam hal ini Polisi menjadi sangat penting dan diharapkan masyarakat untuk menjaga stabilitas kehidupan mereka. Permasalahan sosial yang diartikan sebagai penyakit masyarakat menjadi masalah serius dan perlu adanya penanganan yang menimbulkan efek jera pada pelaku. Penanggulangan penyakit masyarakat tersebut menjadi topik utama yang melatar belakangi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Dakwah dan Pengembangan Masyarakat melaksanakan audiensi terkait cara penanggulangan polsek terhadap penyakit masyarakat tersebut. Hadir pada audiensi tersebut Wakil Ketua POLSEK (WAKAPOSEK) Margoyoso Bapak Suharning, serta 12 mahasiswa Fakultas Dakwah dan Pengembangan Masyarakat. 
 
Zahrotun nafisah selaku ketua BEM Fakultas Dakwah dan Pengembangan Masyarakat memaparkan maksud dan tujuannya mengadakan audiensi ini guna memahami gerak yang telah dilakukan polsek margoyoso terhadap penyakit masyarakat yang mulai meresahkan. “kami telah memantau melalui media ternyata polsek margoyoso sudah ada action terhadap penyakit masyarakat, kami memohon untuk diberikan sedikit pemaparan terhadap beberapa aksi yang telah dilakukan polsek dalam menanggunlangi masalah sosial tersebut” Terangnya
 
Suharning memaparkan bahwa operasi ini berlandaskan utusan dari dinas untuk melaksanakan operasi patuh “ Kemarin sejak tanggal 15 sampai 22 mei dari dinas mencanangkan semacam operasi patuh, sasaran operasi adalah penyakit masyarakat dalam hal ini miras, prostitusi, premanisme, pencurian, pengecekan harga sembako dan makanan minuman yang mendekati kadaluarsa” Tuturnya 
Lebih lanjut dalam kurun waktu tersebut polsek margoyoso berhasil mengungkap kasus perjudian, miras, dan pencurian. Dalam hal ini data pelaku dan kejadian sesuai dengan Jumpa Pers yang telah dilakukan polsek margoyoso pada Selasa 23 Mei 2017 kemarin. Polsek pada kesempatan ini juga memberikan data permasalahan yang telah diatasi berupa print out kepada BEM Fakultas Dakwah dan Pengembangan Masyarakat.
 
Beberapa yang dipertanyakan Zahrotun adalah miras mengingat permasalahan ini sulit teratasi dan konsumen dapat dengan mudah menemukannya “polsek ketika menjaring miras dikawasan margoyoso apakah ada hukuman berat terhadap yang menjual atau memproduksinya karena mengingat mudahnya konsumen menemukan minuman keras, kemudian apakah polisi memiliki landasan hukum” Tuturnya.
 
Suharning memberikan penjelasan bahwa dasar melakukan operasi mirasadalah Peraturan Daerah (PERDA) no 22 tahun 2002 dan disitu hukumannya masih terlalu ringan “karena miras ini cara penanganannya adalah (Tindak Pidana Ringan) TIPIRING dasarnya adalah PERDA dimana dalam perda ini hanya ada putusan ancaman hukumannya denda atau kurungan, karena disini denda atau kurungan berarti harus satu-satu yang dilaksanakan dan kenapa ini semakin hari semakin marak karena sanksinya terlalu ringan, kami dengan susah payah mulai memasukkan informasi (informen), informen kemudian, kami memberikan uang saku kepada informen kemudian setelah mengungkap, dokumen kita bawa kesini dan diperiksa kita kirim ke sidang, paling banter dendanya 300 sampai 500 ribu” paparnya. Lebih lanjut Suharning juga menjelaskan bahwa karena sanksinya denda atau kurungan maka ketika dendanya telah terbayar maka pelaku tidak dikurung. (Rfq)
#IPMAFAonly #PPMI #LPM #LPM_ANALISA_IPMAFA

6 ETIKA MENGIRIM SMS KE DOSEN & GURU


Dimana pun dan kapanpun etika dan akhlak harus dijaga dalam kehidupan manusia, khususnya bagi kita yang menjadi mahasiswa atau santri aktif di sebuah lembaga pendidikan. Etika ini banyak dan macam-macam, termasuk ketika mengirim sms kepada guru atau dosen yang membimbing kita. Tidak sedikit lho mahasiswa atau murid yang tidak tahu bagaimana cara mengirim SMS yang sopan. Akibatnya sms tersebut tidak dijawab atau didiamkan atau bahkan bisa jadi membuat dosen kita kesal dan tersinggung. 
Mungkin karena seringnya kita SMS ke temen-temen, giliran kirim pesan ke dosen kayak sms ke sesama mahasiswa atau temen dekat. Walhasil sms yang kita kirimkan terkesan tidak sopan dan kurang beretika. Ingat, seseorang yang beretika baik, akan dipandang hormat oleh orang lain, begitupun sebaliknya.

Meski sms yang tidak sopan tidak satu-satunya alasan tidak dijawab oleh dosen, tapi setidaknya kita sudah berusaha terbaik dalam berkomunikasi dengan guru kita. Karena biasanya sms mahasiswa yang tidak dibalas karena beberapa hal berikut:

  • Isi sms tidak berkenan di hati, alias tidak sopan.
  • Salah waktu. Jika menghubungi di waktu sibuk biasanya akan terlewatkan, kemudian terlupakan.
  • Lebih suka ditelpon.
  • Pulsa habis.
Untuk itu perlu rasanya berbagi tips mengenai cara mengirim SMS yang sopan agar dosen, guru, atau orang yang lebih tua daripada kita mau merespon sms kita. Ini tipsnya:
1.  SALAM & SAPA

Awali pesan singkat dengan memberi salam seperti "Assalamu’alaikum", ditulis lengkap lebih baik. Jangan sampai kita belum pernah SMS ke seorang dosen tiba-tiba langsung menyampaikan keperluan, jadi terkesan kasar dan tidak beretika sebagai seorang muslim. Selain itu salam berpahala juga kan :).

Selain salam, sapalah dosen kita dengan sopan. Meski dosen kita terlihat ramah, dekat dengan siapa saja, dan bahkan gaul, tetap disarankan menggunakan bahasa formal, menggunakan sapaan yang sopan seperti "Bapak", atau namanya misalnya "Pak Teguh", atau "Bu Irma".

Contoh benar:
[v] Assalamualaikum Bu Herni     
[v] Selamat Pagi Pak Tony

Salah:
[x] Pagi Pak/Mas Broo...
[x] Selamat Pagi Miss Irma yang cuannntikkk,,,

Terkadang sms kita bisa kita bubuhi dengan kerendahan hati kita seperti "maaf"

2. SEBUTKAN IDENTITAS DIRI
Handphone dosen atau guru kita bukanlah komputer atau buku registrasi yang menyimpan semua nama mahasiswanya, tak terkecuali nama kita. Jadi, pastikan untuk memperkenalkan diri dengan sopan.

Contoh benar:
[v] Pagi Bu Irma, maaf mengganggu. Saya Fitri Rahmawati salah satu mahasiswa bimbingan Ibu.
[v] Assalamualaikum Pak Teguh, Maaf sebelumnya, ini saya Ahmad Bayu, mahasiswa semester 7 dari Prodi PS B.

Salah:
[x] Assalamualaikum Pak Teguh, maaf sebelumnya, coba tebak ini siapa...?
[x] Pagi Bu, ibu ada di mana sekarang? Hari ini ke kampus gak bu?”
[x] Ibu posisi dimana? saya sudah di kampus dari tadi...

Perlu diingat, guru/dosen tidak selalu menyimpan nomor setiap sms yang masuk. Jika Anda telah mengirim sms misalnya seminggu yang lalu, kemudian ada keperluan lagi, tetap perkenalkan diri Anda, supaya mereka tidak bingung mengingat kembali.

3. UTARAKAN MAKSUD DAN KEPERLUAN
Jelaskan keperluan Anda dengan singkat, jelas dan sopan. Hindari kata-kata yang tidak tegas dan bertele-tele. Juga jangan menggunakan kalimat yang bernada memerintah. Ingat, dosen itu rata-rata lebih tua atau lebih berwawasan secara akademik. Jika membuat janji bertemu, langsung tanyakan jam dan tempatnya.

Contoh benar:
[v] Assalamualaikum Pak Teguh, Maaf sebelumnya, ini saya Ahmad Bayu, mahasiswa semester 7 Prodi PS B. Saya ingin mendapatkan bimbingan dengan Bapak. Kira-kira kapan Bapak ada waktu luang sehingga saya bisa menemui Bapak?. Terus sebaiknya ketemu di mana ya Pak? Terimakasih
[v] Assalamualaikum pak, saya Ratna mahasiswa PBA IPMAFA semester 7. Maaf pak saya mau menanyakan apakah besok bapak ada waktu untuk bimbingan skripsi? Terima Kasih
[v] Assalamualaikum, Bu saya Ali Mahmudi dari kelas PBA 2 A. Maaf, jika diperbolehkan saya hendak minta slide matakuliah Bahasa Arab yang Ibu sampaikan kemarin untuk saya buat bahan belajar, dimana saya bisa mendapatkannya Bu? Terimakasih.

Salah:
[x] Siang Pak, ini Bayu, mahasiswa bimbingan Bapak. Mau minta bimbingan nih!. Bapak kapan sempat? Bapak ke kampus sekarang yah kalo bisa.
[x] Bu saya ali dari kelas PBA2 A. Boleh minta slide kuliah gak bu? Kirimin via gmail aja ya bu, kita butuh buat belajar, makasih…
[x] Bu…., tolong dikoreksi ya bu makulnya, saya pengen cepat tahu nih nilainya....trims.

4. GUNAKAN BAHASA YANG BAIK DAN BENAR
Ketika mengirim sms, periksalah dahulu kata-kata Anda. Perhatikan tanda baca. Sebaiknya tidak menyingkat sms karena mau menghemat pulsa atau terburu-buru. Dan ingat, jangan menggunakan bahasa yang alay/gaul/slank dsb. Bagi mahasiswa, tulisan 4L4y mungkin lucu dan menarik, tapi bagi dosen, tentu butuh waktu khusus untuk mencerna tulisan anda. Jagalah kesan yang baik di mata guru kita.

Salah:
[x] SoRe bu..ApA be5ok 4da m4t4kul!ah Ga’ ea...?
[x] Wah pagi AQ g' bisa e bu, Sore 'ja ya bU...?”

5. PERHATIKAN WAKTU PENGIRIMAN PESAN
Dalam mengirim sms, perlu juga kita perhatikan jam istirahat dosen kita, jangan terlalu malam atau kepagian. Kirimlah pesan pada saat hari dan jam kerja. Kalau dosen kita mengajar hari Ahad, misalnya. Maka, sms hari sabtu-minggu masih dalam batas kewajaran.

6. UCAPKAN TERIMAKASIH
Jangan lupa ucapkan terima kasih untuk mengakhiri sms.


Demikian tips ber-SMS pada guru kita, semoga bermanfaat :-)

Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru Gelombang 2 Tahun 2017


BEM Fakultas Tarbiyah Eksisss


JAYA SELALU BEM FAKULTAS TARBIYAH

PMI IPMAFA Jalin Kerjasama dengan BUMDes Kadjen & Resik Kajen




Pati, (13/Mei/2017) Sebagai Pogram Studi (PRODI) Pengembangan Masyarakat Islam
(PMI) perlu adanya tempat untuk mengimplementasikan toeri yang telah didapat mahasiswa atau sebagai lahan praktek dalam rangka mengembangkan kemampuan dan kapasitas mahasiswa PMI untuk belajar secara langsung menjadi fasilitator atau pendamping dalam Program Pemberdayaan Masyarakat. Berangkat dari hal tersebut Diakhir Program Sekolah Pemberdayaan Program Studi (PRODI) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Institut Pesantren Mathaliul Falah (IPMAFA) menjalin kerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kadjen dan Resik Apik Kajen yang memiliki program Pemberdayaan masyarakat menjalin kerjasama dalam hal Mahsiswa PMI untuk ikut berkontribusi dalam kesuksesan program tersebut.
            Acara yang dipersembahkan oleh HMPS PMI bekerjasama dengan PODI PMI ini dihadiri oleh KaProdi PMI Bapak Faiz Aminuddin MA, Ketua (BUMDes) Kadjen Bapak Hasyim, Ketua Resik Apik Kajen Bapak Syahid Nurbaya, Selain itu hadir juga Inspirator Penggerak dan motivator Bapak Syafi'i, Manager Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3 R) Bapak Zamroni, Serta puluhan mahasiswa PMI IPMAFA lintas generasi Bertempat didepan TPS 3R Kajen.
Faiz memaparkan pada sambutannya bahwa dari PRODI PMI akan menjalin kerjasama dengan harapan ikut belajar dan berkontribusi dalam program pemberdayaan masyarakat Desa Kajen. nanti kita juga akan ada penanda tanganan MOU sebagai langkah awal kita melakukan kerjasama, harapannya nanti tidak hanya di Desa kajen tapi juga hal-hal lain yg itu membuat berkembang baik dari sisi PRODI dan mahasiswa PMI itu sendiri, dari kami Prodi PMI IPMAFA berterima kasih telah difasilitasi, diberi kesempatan untuk belajar di program-program yang menarik ini sehingga ini nanti akan menjadi pilot project dari PRODI PMI sehingga nanti bisa mengembangkan di Desa-desa yang lain” Terangnya.
Lebih lanjut Hasyim memaparkan beberapa harapannya akan adanya kerja sama nanti bahwa mahasiswa PMI dapat berkontribusi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kesadaran lingkungan dan mengelola sampah dengan baik Yang kita harapkan dari usaha sampah ini bukan rupiahnya tapi manfaatnya,  kita nanti berusaha bareng-bareng untuk memberikan suatu pemahaman kepada masyarakat tentang kesadaran lingkungan untuk mengelola sampah dengan baik” Tuturnya.
Sambutan positif dari Hasyim juga terlihat dari pemaparannya bahwa yang lebih tepat nanti kerja sama dalam hal advokasi pengembangan masyarakat. “Terima kasih pihak IPMAFA melalui Prodi Pengembangan Masyarakat Islam untuk kerja sama tapi yang pas nanti dalam hal advokasi pengembangan masyarakat” Tandasnya. (Rofiq)

Sekolah Pemberdayaan Perdalam Pengelolaan Sampah desa Kajen






Pati, (12/05/2017) Kajen adalah desa yang memiliki kepadatan penduduk mencapai 4000 warga. Kepadatan ini berdampak pada menyempitnya lahan hunian yang dimiliki oleh Desa. Hal tersebut memicu timbulnya masalah baru yang berupa tidak adanya lahan untuk membuang sampah. Padahal sampah sudah menjadi bagian dari kehidupan karena berkaitan dengan limbah yang dihasilkan oleh manusia. Berangkat dari hal tersebut Desa Kajen kemudian membuat Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) yang berdiri dibawah naungan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kadjen dan Program Karang Taruna Resik Apik di Desa Kajen.
            Program Pemberdayaan Masyarakat yang berada di Desa Kajen ini  kemudian menjadi destinasi kunjngan Program Sekolah Pemberdayaan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Institut Pesantren Mathaliul Falah (IPMAFA) bekerjasama dengan Program Studi (PRODI) PMI sebagai wujud pengenalan langsung program pemberdayaan. Acara ini  dikemas dengan peresentasi – dialog tentang program pengelolaan sampah dilanjutkan Simulasi pembuatan kompos dan praktek pemilahan sampah langsung di TPS 3 R Kajen. Acara ini dihadiri oleh Bapak KaProdi PMI Faiz Aminuddin, MA, Ketua (BUMDes) Kadjen Bapak Hasyim, Ketua Resik Apik Kajen Bapak Syahid Nurbaya, Selain itu hadir juga Inspirator Penggerak dan motivator Bapak Syafi'i, Manager TPS 3 R Bapak Zamroni, Serta puluhan mahasiswa PMI IPMAFA lintas generasi.
            Bapak Syahid memaparkan alur dari pembentukan TPS 3R yang berawal dari keresahan akan kurangnya kesadaran Masyarakat membuang sampah  pada tempatnya “sekitar 3 tahun yang lalu masyarakat yang memiliki kesadaran membuang sampah pada tempatnya masih sedikit, masih membuang sampah disungai sehingga ketika masa hujan air meluap dan sampah kembali kepemukiman” Terangnya. Lebih lanjut setelah mengetahui permasalahan kemudian mencari tahu bagaimana mengelola sampah “Setelah kita tau masalah seperti itu kemudian kita mencari tahu bagaimana mengelola sampah sesuai karakter dan keadaan lingkungan seperti ini“ Tuturnya.
            Berkaitan dengan tema tentang pemberdayaan Bapak Syafi'i sebagai narasumber kedua memberi motivasi kepada mahasiswa untuk dapat berdaya karena beliau Bapak Syafi'i dengan fisik yang kurang sempurna mempunyai pengalaman pengabdian kepada masyarakat dengan menjadi Ketua RT dan menginisiasi serta menggerakkan para pemuda untuk ikut serta mensukseskan program desa.    “Berdaya seperti orang yang sempurna, alhamdulillah dengan maksud dan tujuan saya untuk semangat berdaya manfaatnya tidak  hanya pada diri saya, keluarga saya, saya bisa mengabdikan diri untuk masyarakat untuk berdaya” Terangnya.
             Bapak Syafi'i mengingatkan bahwa dalam agama Islam diajarkan untuk berjuang, tidak hanya untuk kepentingan Pribadi tapi kepentingan umum atau masyarakat. “Dalam agama Islam diajarkan bahwa Kita Harus bangkit semangat untuk berjuang demi dunia dan akhirat yang tidak hanya untuk kepentingan pribadi, atau keluarga” Paparnya.
            Setelah pemaparan materi dan sosialisasi kemudian dilanjut dengan Simulasi atau praktek langsung Simulasi pembuatan kompos dan praktek pemilahan sampah diapndu oleh Bapak Zamroni selaku Manager TPS 3R. (Rofiq)

Pembukaan Sekolah Pemberdayaan Field Trip Kajen



      Kajen menjadi destinasi yang dikunjungi dalam program “Sekolah Pemberdayaan” Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Institut Pesantren Mathaliul Falah (IPMAFA) bekerjasama dengan Program Studi (PRODI) PMIuntuk ikut belajar lebih jauh terkait program pemberdayaan masyarakat dalam ranah implementasi yang ada di Desa Kajen berkaitan dengan Program Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kadjen dan Resik Apik Kajen dengan langsung mendatangi kantor Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) pada Sabtu, 13 Mei 2017. Acara ini dihadiri oleh Bapak KaProdi PMI Bapak Faiz Aminuddin, MA, Ketua (BUMDes) Kadjen Bapak Hasyim, Ketua Resik Apik Kajen Bapak Syahid Nurbaya, Selain itu hadir juga Inspirator Penggerak dan motivator Bapak Syafi'i, Manager TPS 3 R Bapak Zamroni, Serta puluhan mahasiswa PMI IPMAFA lintas prodi.
Faiz pada awal sambutannya memberikan pemaparan akan harapannya untuk mahasiswa PMI IPMAFA agar bisa belajar dari TPS 3 R terkait pengelolaan Sampah ini untuk dapat dikembanngkan pada desa-desa yang lain. “ Harapannya nanti kami teman-teman dari mahasiswa bisa mendapatkan ilmu, manfaat dari kegiatan-kegiatan yang ada di desa Kajen ini ” Paparnya.
Hasyim pada sambutannya memaparkan terkait Program yang ada di Desa Kajen dalam hal Pengembangan Ekonomi yang berupa BUMDes yang sebagai wujud mengabdi dengan mengemban amanah untuk melaksanakan program usaha milik Desa “BUMDES adalah suatu lembaga desa yang harus ada di desa sesuai dengan namanya Badan Usaha Milik Desa, kita diberi amanah untuk melaksanakan program usaha milik Desa, yang dananya di support oleh dana desa”, Terangnya.

Kegiatan Santri Ma’had Di Malam Nishfu Sya’ban

Malam Nishfu Sya’ban yang jatuh pada hari Kamis malam Jum’at, 11 Mei 2017 menjadi momentum  bagi para santri Ma’had Jamiah Mathali’ul Falah untuk melakukan amalan khusus bulan Sya’ban. Mereka mengawalinya dengan shalat maghrib berjama’ah kemudian membaca surah Yasin tiga kali dan dilanjutkan dengan tahlil dan doa bersama yang dipimpin oleh musa’id mudir (pembantu pengasuh) Dr Ali Subhan.
Kegiatan ini biasa dilakukan sebagai bentuk upaya melestarikan kegiatan dan nilai pesantren di lingkungan kampus IPMAFA sehingga ada keseimbangan antara perkembangan dengan tradisi dahulu yang positif sesuai kaidah al muhafazah ala al qodim as shalih wal akhzu bil jadid al ashlah (Melestarikan tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik).
Pelaksanaan acara bertempat di aula mabna banat Ma’had Jami’ah pukul 18. 00 – 19.30 WIB yang diikuti semua santri banin dan banat. Setelah melakukan amalan nishfu sya’ban ini para santri melakukan shalat Isya’ berjama’ah yang dilanjutkan dengan makan bersama dengan ciri khas kesederhanaan pesantren yakni memakai wadah nampan dan menggunakan tangan atau muluk.
“Sebelum kita semua sampai di bulan Ramadhan dengan berbagai amal ibadah di dalamnya, kita perlu melakukan persiapan. Untuk itu telah disediakan moment-moment yang berfungsi sebagai lahan persiapan, termasuk amalan Nishfu Sya’ban. Malam ini merupakan malam yang mulia dimana semua catatan amal kita selama satu tahun ditutup dan dilaporkan kepada Allah SWT. Maka, dalam momentum ini semoga amalan yang kita laksanakan diterima oleh Allah SWT, semua kesalahan kita, ibu bapak, dan keluarga kita diampuni.”, tutur pengasuh Ma’had Ali Subhan.

JANGAN NGAKU BEKEN kalo BELUM LIHAT INI, MAHASISWA HITS

Kalau dibilang PBA itu alim-alim orangnya, hanya berkutat dgn kitab, eeiiiittss ...jangan salah,
PBA di IPMAFA juga suka jeng-jeng lho, tapi jalan yang juga berkualitas, dapet ilmu. di Jogja, tepatnya habis dari acara dialog membahas ithla' di UINSUKA-JOGJA
kegiatan dauroh, pas mau pulang nih mereka. kaka nya sampe gak keliatan hidungnya...."awaaas awaaassss,,, ckriikkk ckriiik"
kaya gini nih mahasiwa pas ngantor. edisinya pas mau lomba festival tarbiyah. nooh liat, tentunya ala prodi PBA IPMAFA
yup, keluarga PBA IPMAFA berikut meme-nya. Safari Home dadakan di rumah Ukhti Cantik Faza (itu yang memenya Claudia Cintia Bela)
kegiatan dauroh secara outdoor di MI IStiqomah-purworejo, karena pembelajaran itu tidak melulu dikelas, pembelajaran harus menyenangkan tapi berkualitas. betul gak pak Muhajir Effendy, (sang menteri pendidikan) ?   kaka yang sabar yaaa
kegiatan dauroh. salah satu kegiatan dimana anak-anak hits pba praktek ilmu mengajar b.arab yang biasa di ajarkan pas makul. gimana? keren kan.....
Kampus IPMAFA mengadakan EXPO, PBA IPMAFA turut andil didalamnya. ada BOOKSTOREnya lhoo..HIJAB CORNER nya juga, kalau yang haus, ada CAFE nya.
MUKHOYYAM "ARABY (kemah arab). di sela-sela liburan, selama 1 minggu pba IPMAFA mencoba menciptakan lingkungan Arab. b.arab digunakan dalam setiap kegiatan.
HMPS PRODI PBA. (himpunan mahasiswa prodi pendidikan b.arab), ini nih yang ngurusin kegiatan di prodi pba. keren kan,,, sayang cuma sebagian aja anggotanya yang terdokumentasika
PBA TAHUN 2015. captionnya poto bareng, sebenarnya mahasiswanya masih banyak, ada 3 kelas, yang ini reguler, terus ada PBA takhassus, dan Pba khass

tunggu edisi berikunya yaaa dari PBA......☺
salam ceria dari mimin

Sekolah Pemberdayaan Perdalam Kepekaan Sosial



“Datanglah,  Tinggalah, Belajarlah, Cintailah, Mulailah dari yang mereka ketahui, rencanakanlah, bangunlah dengan apa yang mereka miliki dan bersukacitalah (Lao Tze,Pujangga China 700 SM) yang kita kenal dengan Kredo pendampingan” Begitu tutur Mundlofar ketika diawal pemaparannya saat mengisi Sekolah Pemberdayaan 11/05/2017 yang  diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Institut Pesantren Mathaliul Falah (IPMAFA) bekerjasama dengan Program Studi (PRODI) PMI di narasumberi oleh Ibu Nur Khoiriyah MA, Alumni dan Dosen PMI IPMAFA, dan Bapak Muchammad Mundlofar Alumni PMI IPMAFA & pekerja sosial di Community Organizer Program Livelihood Bojonegoro Bina Swadaya konsultan Jakarta. Acara ini dihadiri oleh Kaprodi PMI IPMAFA Bapak Faiz Aminuddin MA, Ketua HMPS PMI IPMAFA Muhammad Ja'far Amir, Alumni PMI IPMAFA dan Puluhan Mahasiswa PMI IPMAFA lintas generasi.
Diantara yang menjadi penekanan dalam pemaparan materinya adalah pentingnya kepekaan sosial yang ada pada jiwa seorang pendamping masyarakat. “Kepekaan Sosial memang harus dimiliki oleh seorang pemberdaya. Dulu waktu saya menjadi mahasiswa ketika melihat sawah tidak peka biasa saja, Lihat peternakan biasa saja, dilingkungan sendiripun biasa saja, tetapi lambat laun saya itu peka. Sekarang ketika ada sawah kemudian timbul pertanyaan bagaimana pari ini bisa bagus. Sehingga kepekaan Inilah yang menuntut diri kita sendiri untuk bergerak” Tuturnya.
Lebih lanjut dalam pemaparannya Mundlofar juga menceritakan tentang Lembaga tempat beliau bekerja saat ini. “Program ini dana CSR perusahaan minyak yang ada disana. Dimana perusahaan memiliki tanggung jawab sosial nya untuk memberdayakan lingkungan sekitar. Kemudian kami membuat konsep model pemberdayaan” Terangnya.

Pada masyarakat yang menjadi dampingan Mundlofar disana memiliki 16 Kelompok Swadaya Masyarakat yang berfungsi sebagai Producers atau pemproduksi, Kemudian mempunyai Koperasi Simpan Pinjam sebagai penunjang usaha untuk modal dan tabungan, Serta Koperasi Produksi Agribisnis sebagai pengontrol kualitas dan tempat penjualan (Market link) untuk terhubung dengan pembeli. Sehingga Model seperti ini lengkap untuk Pemberdayaan ekonomi Masyarakat. (Rofiq)

DON'T MISS

Nature, Health, Fitness
© all rights reserved
made with by templateszoo