Mahasiswa Hits - Oktober ala PBA

kaifa Halukum Jami'an.......
thayyib di edisi kali ini akan dirangkum berbagai kegiatan Prodi PBA di bulan Oktober ini. PBA tau kan?? Pendidikan Bahasa Arab. yaaah se rumpun sama negrinya raja Salman.
hmm ada apa aja ya? 
cekidooott .....





Hari Santri ala PBA - berziarah ke maqam pahlawan,
mendoakan para leluhur pendiri bangsa - khususnya Mbah Hasyim
Mahfudz- menjadi salah satu agenda keluarga PBA. 
 perayaan HSN yang bertempat di kampus IPMAFA.
adem deh liat mbak-mbak PBA,😍-, Akang-akangnya dimana ini ya....??

Selain dengan ziarah, PBA juga turut memeriahkan Hari Santri Nasional
dengan pawai di Kabupaten Pati. Kurang Keren apa coba?? ☺


qiroatus Syiir- pembacaan Puisi B.Arab, yaah namanya juga PBA,
 gak bakal deeh jauh-jauh dari dunia arab. dapet pangeran Arab gak nolak kok. Xixixi ^-^
Dauroh  atau  tarbiyah amaliyah- pembukaan praktek di
 Madrasah Raudlatus Syubban. Senengnya bisa berbagi ilmu.

Divisi Mumarosah - sedang menyiapkan kader-kader.,belajar bersama pembiasaan
berbahasa Arab -khitobsh, syiir, dll-. Semangat Kaka, yang Istiqamah yaaa. 
\
naah ini penampilan ala ala PBA, ada yang Khitobah, pembacaan Syiir.
dihadiri juga KA. Prodi PBA bapak Kadar dan Sek. Pro. Ibu Raodah.
 tambah lebih baik di minggu berikutnya yaa, akhi-ukhti. 
Sarasehan PBA- pengenalan PBA lebih dalam  semua warga PBA,
dari sem. 1 sampai 7. eheeem ada alumni juga yang memberikan
tips-tips untuk kelas PBA. Syukron Katsiron Ukhti Aqma.




Nah, seperti itulah keseruan belajar ala warga PBA.
sampai disini dulu, tunggu edisi selanjutnya ala Mahasiswa Hits IPMAFA.
kafaaminni.




#edisi dibalik Layar



Ziarah Maqam Pahlawan
Pemberangkatan Kawnaval HSN di Pati- sampe rela berdesak-desakan
duduk di bawah. Ikhlas Ikhlas... tetap tersenyum deh kaka





Serunya Peringatan Hari Santri Nasional









Seru! Kemenag Gelar Kompetisi Pers Mahasiswa PTKI 2017


Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Kompetisi Pers Mahasiswa PTKI di akhir tahun 2017 ini. Kabarnya dari program ini, mahasiswa yang mempunyai kecerdasan intelektual tinggi akan diberikan program pembinaan fresh graduate, sedangkan mahasiswa yang menyukai dunia entrepreneurship diberikan program magang di dunia usaha dan industri.

Sementara mahasiswa yang mempunyai talenta di dunia tulis-menulis akan dikembangkan kapasitas jurnalistiknya. ”Kompetisi Pers Mahasiswa PTKI merupakan ikhtiar untuk memberikan apresiasi dan pelayanan akan beragam kecerdasan mahasiswa”, tuh kata Pelaksana Tugas Direktur PTKI Imam Safei pada Kegiatan Koordinasi Persiapan Kompetisi Majalah Mahasiswa PTKI, di Hotel Golden Boutique Jakarta, Kamis (24/8/2017).

Kompetisi ini tentu berfariasi karena akan dilombakan keunggulan masing-masing Pers dan publikasi milik Mahasiswa, baik berupa produk Persma berupa media cetak seperti majalah, Koran/tabloid dan produk media online seperti website. Rencananya kompetisi pers mahasiswa PTKI semacam ini akan digelar secara rutin dan menjadi even nasional yang bergengsi untuk mengangkat kreativitas mahasiswa di bidang jurnalistik.

Mengenai waktunya lomba tahun ini, maksimal pengiriman karya pada tanggal 12 November 2017, setelah itu akan dinilai oleh para juri yang kompeten untuk menentukan siapa yang layak jadi nominasi. Kemudian pada 17-19 Nomvermber 2017 akan dilakukan presentasi dan wawancara nominator tentang platform media yang dipakai. Nah pada 21-25 November 2017 merupakan pengumuman pemenang.

Agan-agan Mahasiswa! Mumpung belum terlambat, hayuk kreasi media dan pers mahasiswa kita jadikan ajang untuk unjuk gigi!!

Info terkati kompetisi ini lebih detilnya bisa dibaca di lampiran ini:
 

Enam Tips BerMedsos


Medsos merupakan hal yang hampir tidak dapat dihindari sekarang ini, khususnya bagi kalangan muda-mudi generasi milenial. Meski demikian, tidak sedikit yang kurang paham dalam memanfaatkan medsos tsb. Akhibatnya, bukan hal positif yang didapat tapi malah kerugian bahkan masalah yang datang. Padahal kegiatan medsos merupakan hal yang sangat sepele, cukup membuat status singkat, upload foto, atau sekedar berbagi link/tulisan. Sering kita dengar, keretakan dan keributan rumah tangga gara-gara seorang istri membuat status yang tidak mengenakkan bagi suami, atau tidak sedikit pula seorang dapat mendekam di penjara gara-gara menyebarkan hal yang merugikan orang lain, dan buanyak lagi cerita masyarakat yang mendapatkan masalah disebabkan status di medsosnya. Untuk itu, bagi anda yang suka memakai medsos dalam berbagi sesuatu, tidak ada salahnya memperhatikan hal-hal berikut:

1. Jangan suka berbagi berita hoax.
berita hoax merupakan berita yang tidak benar alias tidak ada faktanya, tujuannya agar mendapatkan jumlah pembaca yang banyak sehingga trafic website naik, atau karena misi tertentu untuk menggiring opini masyarakat. Berita hoax yg menggiring opini atau provokatif beresiko bagi penyebarnya. pertama penyebar dapat terkena pasal pidana atau pencemaran nama baik karena memberitakan sesuatu yang tidak benar dan merugikan pihak lain. Penyebar juga dianggap tidak kredibel meski dia seorang yang pintar secara akademis. Penyebar dianggap mudah termakan oleh berita hoax alias kebohongan. Selain itu secara agama, menyebarkan hoax sama saja dengan menyebarkan kebohongan yang dosanya besar.

2. Pertimbangkan dulu dalam mengunggah foto atau video.
Menyebar foto menjadi pekerjaan yang asyik dilakukan supaya teman yang melihat dapat mengetahui diri kita secara lebih nyata, apalagi foto tersebut di tempat yang cukup indah, bagi sebagian orang hal itu akan terasa lebih eksis. Tetapi kawan-kawan, ada hal-hal yang perlu diwaspadai dalam mengunggah foto di medsos agar Anda tidak mendapatkan hal yang negatif. Pertama: jangan terlalu suka mengunggah kemewahan-kemewahan yang anda miliki, misal sering upload pakai perhiasan emas, sedang membawa segepok uang, mengupload buku rekening yang berisi uang di bank, atau hal lain yang menunjukkan kekayaan. Selain hal itu bisa menimbulkan asumsi negatif dari teman karena anda dianggap sok pamer dan sombong, hal yang lebih penting adalah besar kemungkinan kejahatan akan mengintai anda. Tidak semua teman kita di medsos kita kenal, sangat mungkin sekali ada satu dari sekian teman medsos kita yang barangkali punya prilaku kejahatan sosial seperti mencuri, merampok, atau bahkan ada yang sakit hati sehingga ingin merugikan anda secara ekonomi.

Menyebar/mengunggah foto juga harus bijak, artinya harus mematuhi prinsip sosial dan agama. Tidak semua foto teman atau saudara kita bisa kita upload sesuka kita. Apakah kita sudah yakin foto yang kita bagikan pemiliknya tidak merasa sakit hati karena dirasa kurang elok? Misal kita menyebarkan foto kecelakaan yang korbannya berdarah-darah atau anggota tubuhnya termutilasi. Maksudnya mungkin menyebarkan hal yang sebenarnya, tetapi hal itu tentu membuat keluarga korban terasa lebih sedih dan menyayat. Selain prinsip sosial, norma-norma agama juga harus diterapkan dalam bermedsos. Contohnya jangan sampai seorang suami mengunggah foto istri yang sedang tidak berjilbab, meski di mata suami, hal itu halal-halal saja melihat istrinya. Ingat! dia halal buat suaminya pribadi, tapi dari sisi sosial-agama Islam, hal itu tidak dibenarkan. Menguggah foto harus mempertimbangkan apakah hal itu tidak melanggar norma sosial maupun agama kita.

3. Hindari sering update status aktivitas yang sedang dilakukan.
Selalu update status kegiatan yang sedang dilakukan juga kadang membahayakan. Karena dengan begitu orang lain dapat mengawasi gerak gerik anda sehingga mengetahui kegiatan anda sehari-hari. Misal update status sedang liburan, dengan begitu orang lain yang mungkin punya niatan buruk bisa merencanakan tindak kejahatan pada rumah/tempat yang anda tinggalkan.

4. Rahasia adalah rahasia
Semua orang punya rahasia yang tidak boleh kita ceritakan sesuka kita, apalagi rahasia tersebut merupakan aib seseorang. Bayangkan saja jika rahasia anda disebarkan oleh orang lain, tentu sakit bukan? Rahasia ini meliputi urusan prifat yang layak hanya diketahui diri sendiri atau keluarga, aib, atau hal remeh yang bagi pemiliknya merupakan aib sehingga tidak boleh diketahui orang lain. Dalam agama juga sebisa mungkin kita menyimpan aib yang dimiliki oleh orang lain. Aib sendiri saja kita tidak boleh mengumbar, apalagi aib orang lain.

5. Medsos bukan satu-satunya tempat curhat.
Curhat yang tidak baik di sini adalah ungkapan-ungkapan isi hati semuanya ditumpahkan di medsos. Ada baiknya uneg-uneg pribadi atau masalah yang sekiranya tidak layak diketahui orang dibincangkan dengan keluarga atau teman dekat kita saja, atau kalau mau hebat lagi curhatnya pada Tuhan. Misal sedang menghadapi masalah keluarga, sedang diuji Tuhan dengan rezeki yang sempit, atau belum mendapatkan jodoh. Dengan mengungkapkan tiap kepiluan yang kita alami menunjukkan sikap pribadi yang cengeng dan mudah mengeluh. Toh ketika hal itu diungkapkan di medsos, apa teman-teman kita malah salut dan membantu kita, rasanya tidak. Bukan berarti kita tidak boleh curhat dalam masalah kita, tetapi carilah tempat curhat yang lebih bijak dan memberikan solusi seperti orang tua, saudara, dan selalu berdoa pada Tuhan untuk dimudahkan urusannya. Ingat pula, Tuhan mengasihi hambanya dengan berbagai ujian, salah satunya adalah dengan ujian hidup. Dengan sikap tegar dan tidak mengumbarnya di media sosial bisa jadi akan menjadi nilai keikhlasan dan kesabaran yang ada pada diri kita.

6. Medsos itu bebas berekspresi, tapi lihat sikon dan situasi
Cerdas-cerdaslah anda dalam bermedsos. Sebelum bikin status, atau posting sesuatu sehingga dilihat teman-teman kita, pertimbangkanlah dulu masak-masak apakah postingan anda pantas dari sisi agama, tidak melanggar nilai sosial, memberi dampak positif pada teman-teman. Jika sudah, maka silahkan Anda bebas untuk bermedsos secara bijak sehingga memberikan manfaat, inspirasi dan dampak positif pada teman-teman medsos Anda.


Selamat bermedsos!

Peringatan Hari Santri Ala Santri Ma'had Jamiah Mathali'ul Falah

Peringatan Hari Santri Nasional 2017 yang di selenggangggrakan oleh Ma'had Jami'ah Mathaluil Falah tahun ini berlangsung meriah. Peringatan ini sebagai bukti santri terhadap perjuangan Ulama' terdahulu. Berbagai lomba diadakan, diantaranya lomba membaca kitab kuning, lomba pidato, lomba kreasi sholawat, lomba membaca puisi, lomba pukul air dan lomba bulu tangkis. Lomba dimulai hari Rabu, 18 Oktober - Sabtu 21 Oktober 2017. Malam puncaknya, Sabtu (21/10) diisi dengan lomba kreasi sholawat, dilanjutkan penyerahan hadiah dan piagam bagi para pemenang. "Kami berharap dengan diadaknnya lomba ini semoga kreatifitas santri semakin terasah dan semangat belajar". Tutur ketua panitia, Tri Welastiningsih.

KPI IPMAFA Mengikuti lomba Film Pesan Moral



Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam mengadakan kegiatan, yaitu membuat film bertemakan “pesan moral” di kampus utama Institut Pesantren Mathali’ul Falah IPMAFA, Kamis 19/10/2017.
Menurut Afif dari semester satu selaku koordinator dan eksekutor editing pembuatan film, kegiatan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan mahasiswa KPI dalam pembuatan film       dan kepekaan dalam mengarahkan setiap adegan.

Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa semester satu dan semester tiga Progam Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam IPMAFA. Para mahasiswa sangat antusias dalam kegiatan ini dan banyak yang menantikan pembuatan film selanjutnya.
“Menjadi pemeran utama dalam film pendek ini merupakan suatu tantangan tersendiri karena baru pertama kali memerankan secara langsung di depan kamera dalam pembuatan film ini” tungkas Syauqi Fawaz semester tiga.
“Harapan dari kegiatan ini untuk menambah motivasi para mahasiswa dalam berkarya dengan alat yang seadanya dan berkreatif”, kata Syauqi Fawaz.

Mahasiswa PS menggali ilmu dalam mengembangkan Industri Syariah


                 Purworejo, 18 Oktober 2017 tepatnya dikampus Institut Pesantren Mathaliul Falah (IPMAFA) Himpunan Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah (HMPS PS) mengadakan diskusi bersama yang dihadiri oleh Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah dari semester 3 dan semester 5, turut pula hadir mahasiswa dari Program Studi lain yang menghidupkan diskusi ini.



                 Melalui kesempatan diskusi ini, menjadikan semakin terbukanya pemikiran dari berbagai sudut pandang akan "Industri Syariah dalam menjawab tantangan ekonomi". Dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia dalam mengembangkan product Halal Life Style, dari sisi ekonomi perlu lebih meninjau kembali akan regulasi, perspektif masyarakat, serta pengawasan yang ada. Sedangkan sisi sosialnya, terinspirasi dari fiqh social yang digagas Kyai Sahal Mahfudh, salah satu prinsipnya menjadikan fiqh social sebagai etika social bukan sebagai hokum positif Negara. Etika yang dapat diterapkan dalam mengolah ekonomi dengan meninjau keseimbangan yang ada. Selain itu dari sisi pendidikan, mempelajari yang telah disampaikan oleh Ulama'/Kyai/ guru memiliki keurgensian karena melalui beliau- beliaunya inilah dapat mengembangkan ilmu.
                
                 Dengan adanya forum diskusi ini, diharapkan mahasiswa untuk lebih aktif dalam berdiskusi dan mampu mendorong terbangunnya iklim akademis di kampus ini

Mencari Ilmu Itu Tak Kenal Rasa Jemu


Saatnya Santri Menjadi Gawang Ekonomi


Diskusi bareng yuk...


Pelatihan Jurnalistik Bersama Bapak Isyrokh Fu'aidi


Sabtu (14/10/2017) tadi, Ma'had Jam'iyah Institut Pesantran Mathali'ul Falah (IPMAFA) mengadakan training jurnalistik yang dinarasumberi oleh Bapak Isyrokh Fu'aidi.

Bertempat di ruang meeting, pelatihan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan menulis para pegiat media Ipmafa. 


Beliau menjelaskan, bahwa selain berpedoman dengan rumus 5 W + 1 H (who, when, where, what, why & how) seperti yang sudah kita tau, peran foto sebagai pelengkap ilustrasi juga tidak boleh diabaikan.

Yang terpenting dan harus diperhatikan, jangan pernah menulis sesuatu yang berbau hoax jika tidak ingin media anda dikecam oleh banyak orang. Pastikan juga bahwa ketika menulis, mahasiswa menggunakan bahasa yang mudah dicerna, tidak bias dan sudah tersusun rapi.

Diskusi ini tentu sangat membantu mahasiswa dalam menulis kedepannya.  Diharapkan dengan adanya pelatihan yang telah berlangsung, geliat mahasiswa dibidang jurnalistik nantinya akan semakin meningkat. (Ast)

Simulasi FGD Oleh Mahasiswa PMI IPMAFA

     PATI (14/10/2017) "Focus Grup Discusion (FGD) merupakan diskusi kelompok terfokus dalam suatu proses pengumpulan informasi mengenai suatu masalah dengan spesifik pada suatu desa." Tutur Ibu Nur Khoiriyah, MA dalam simulasi proses FGD pada mata kuliah Participatory Rural Appraisal (PRA). Teknik ini menjadi inti dalam Program Studi (Prodi) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) mengingat dalam proses pemberdayaan masyarakat kita harus mengetahui kondisi atau permasalahan yang dihadapi oleh suatu desa sehingga ini merupakan salah satu langkah awal dari pemetaan sosial (sosial maping).
     Lebih lanjut Bu Khoir menghimbau untuk dalam proses FGD menggunakan bahasa yang dapat memahamkan masyarakat "Gunakan Bahasa Fasilitator yang dapat memahamkan masyaraakat"
 Tuturnya.
     Siti Nihayatul Maunah selaku mahasiswa yang bertugas menjadi fasilitator mengaku sangat terbantu dengan adanya simulasi ini karena dapat menjadi wadah untuk belajar, megingat menghadapi masyarakat yang beragam butuh kedisiplinan dan kepekaan yang tinggi . (Rofiq)

Mengapa orang cerdas cenderung atheis



PATI - Pertanyaan tentang mengapa orang yang lebih cerdas menjadi ateis sebenarnya sudah muncul sejak zaman Romawi dan Yunani Kuno. Hubungan antara kecerdasan dan agama dapat dijelaskan jika agama dianggap sebagai naluri, dan kecerdasan merupakan kemampuan seseorang dalam melampaui naluri.

Inilah usul dari Edward Dutton dari Ulster Institute for Social Research di Inggris, dan Dimitri Van der Linden dari Rotterdam University di Belanda, dalam sebuah artikel di Evolutionary Psychological Science jurnal Springer.
Kedua penulis ini mengusulkan adanya Model Asosiasi Ketidakcocokan-Kecerdasan.
Model ini mencoba menjelaskan mengapa bukti sejarah dan data survei terbaru di berbagai negara dan antarkelompok mendukung adanya sifat yang berbanding terbalik antara kecerdasan dan agama.
Model tersebut didasarkan pada gagasan mengenai prinsip Savana-IQ milik psikolog evolusioner, Satoshi Kanazawa.
Menurutnya, perilaku manusia akan selalu berlabuh di lingkungan dimana nenek moyang mereka berkembang.
Dutton dan Van der Linden berpendapat bahwa agama harus dianggap sebagai suatu naluri atau domain berkembang yang terpisah.
Sementara itu, kecerdasan memungkinkan manusia untuk melampaui naluri mereka.
Kemampuan melampaui naluri sangat menguntungkan, karena dapat membantu manusia dalam memecahkan masalah.
"Jika agama adalah domain yang berkembang, maka itu adalah naluri, dan kecerdasan—dalam memecahkan masalah secara rasional—dapat dipahami sebagai kemampuan mengatasi naluri dan merupakan sifat penasaran yang intelektual. Kemampuan itu dapat membuka kemungkinan non-naluriah’, jelas Dutton.
Dalam proposal Model Asosiasi mereka, Dutton dan Van der Linden juga menyelidiki hubungan antara naluri dan stres.
Menurut mereka, naluri manusia cenderung beroperasi ketika stres.
Dengan menjadi cerdas, manusia dapat melampaui naluri mereka selama masa-masa penuh tekanan.
"Jika agama memang sebuah domain yang berkembang layaknya naluri, maka akan semakin tinggi pada saat stres. Ketika stres, orang cenderung bertindak secara naluriah. Ada bukti jelas untuk ini,” kata Dutton.
"Ini juga berarti bahwa kecerdasan memungkinkan kita untuk dapat berhenti sejenak dari segala situasi dan konsekuensi yang mungkin timbul dari tindakan kita”, imbuhnya.
Para peneliti percaya bahwa orang yang tertarik pada hal-hal diluar naluri berpotensi menjadi problem solver yang lebih baik.
"Ini penting. Dalam ekologi yang berubah, kemampuan memecahkan masalah akan dikaitkan dengan meningkatnya naluri kita. Hal itu membuat kita tertarik pada ketidakcocokan evolusioner," tambah van der Linden.
Berita ini dikutip dari Kompas.com denga judul "Terungkap, Alasan Orang Cerdas Cenderung Jadi Ateis"

Kebersamaan itu antara aku, kamu, dia dan mereka.


Minggu (14/5) keluarga besar mahad jamiah melakukan kegiatan zarkasi (ziarah dan rekreasi) ke magelang, Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan salah satu program mabna yang bertujuan untuk mempererat kebersamaan diantara seluruh santri mahad. Adapun kegiatan zarkasi pada tahun ini didampingi oleh pengasuh mahad sendiri yaitu Ibu Roadah, MA.

Asyiknya Belajar Tasrifan ala PGMI IPMAFA


PELATIHAN JURNALISTIK DASAR LINTAS PENGURUS MABNA MAKHAD JAMI'AH MATHOLI'UL FALAH


Pati,14 Oktober 2017

Pelatihan jurnalistik dasar yang diadakan oleh lintas pengurus mabna Makhad Jami'ah Matholiul Falah disambut antusias oleh Mahasiswa. Yang dilaksanakan di kampus dengan tutor bapak Isyrokh Fuaidi berlangsung sangat baik
dalam pelatihan ini mahasiswa belajar akan pentingnya pelatihan jurnalistik ini dengan tujuan meningkatkan kualitas dan menjaga eksistensi di dunia berita, bukan rahasia lagi hampir 70% media yang berbasis offline bukan hilang namun hampir tidak gunakan karna mudahnya mengakses hal baru, berita baru dengan sangat mudah walau hanya menggunakan jempol jari, untuk itu pengurus mabna dengan sangat antusias melaksanakan kegiatan ini membekali para mahasiswa dan santri untuk lebih bisa melek berita dan informasi baru.



Semangat untuk berlatih menyusun Karya Ilmiah







"Mungkin banyak sekali kekurangan dalam menyelenggarakan acara ini, baik dari teknis pelaksanaan yang kurang rapi, melebarnya waktu buat materi dan kurangnya waktu simulasi, namun melalui pelatihan ini diharapkan dapat menjadikan Mahasiswa IPMAFA sebagai academisi yang mampu menyusun Karya Ilmiahnya sesuai dengan standar yang ditetapkan, serta mampu menyajikan presentasi yang menarik dan memahamkan."


DON'T MISS

Nature, Health, Fitness
© all rights reserved
made with by templateszoo