HOT NEWS
Integrasi
Kegiatan
Mahasiwa
Dialog Kesehatan "Mahasiswa Turut Wujudkan Indonesia Sehat" bersama Puskesmas Margoyoso 2
Pati, Jum'at/23 Maret 2018, Diadakan Pelatihan Dialog Kesehatan yang mengusung tema “Mahasiswa turut wujudkan Indonesia Sehat” sebagai salah satu agenda Program Integrasi Institut Pesantren Mathaliul Falah (IPMAFA) tahun ajaran 2017/2018 yang diselenggarakan oleh kepengurusan Musyrif/ah khususnya Sie. Kegiatan, menjalin kerjasama dengan Puskesmas Margoyoso 2 Pati. Dalam dialog ini, dihadiri para mahasiswa semester 2 dengan penuh antusias menyimak dan merespon pemaparan materi dari kedua narasumber yakni Bapak dr. Moh Danur Khusna selaku Kepala Puskesmas Margoyoso 2 serta Bapak Edi Sugiarto AMK selaku sie. Promosi dan pemberdayaan Puskesmas Margoyoso 2.
Dialog dua arah yang berlangsung kurang lebih 2 jam ini, dibahas secara detail mengenai dari apa itu definisi sehat, paradigma sehat, konsep dan tujuan PHBS (prilaku hidup bersih dan sehat), program Indonesia sehat, GERMAS (Gerakan Masyarakat Sehat), serta kebijakan pembangunan kesehatan,dll. “Pertama Kedepankan niat, kemudian harus ada kesadaran, Tau dulu, Mau/tidak, dan yang terakhir harus Mampu ”, tutur Bapak Edi ,sebagai tanggapan atas pertanyaan dari audiens mengenai bagaimana langkah berhenti dari kecanduan rokok.
Terselenggaranya pelatihan ini diharapkan mendorong mahasiswa untuk ikut andil dalam pengupayaan perwujudan Indonesia Sehat, baik secara Preventif maupun Represif, sehingga tidak boleh hanya dilakukan oleh lembaga-lembaga kesehatan, tetapi oleh seluruh komponen yang ada, terutamanya dimulai dari pribadi masing-masing.
Integrasi
Kegiatan
Ma'had Jamiah
Belajar Fiqh Keluarga, Nikah sebagai Ibadah yang Tidak Bertentangan Dengan Nafsu Manusia
Kursus Kewanitaan sebagai rutinitas mingguan dari Program Integrasi kampus Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) 2018 yang diagendakan oleh Kepengurusan musyrif/ah telah dimulai kembali sejak 5 Maret 2018. Program yang ditujukan pada mahasiswa integrasi semester 2 ini, diadakan setiap hari Senin pukul 15.00-16.00 WIB dan bertempat di Aula 2 kampus IPMAFA bersama Bapak Wakhrodi,M.Si ,sebagai pembimbingnya.
Sebagai kelanjutan dari kursus kewanitaan pada semester lalu, Semester kali ini lebih difokuskan pada fiqh keluarga dengan panduan kitab “Fiqhul manhaji” sebuah kitab baru yang ditulis pada tahun 1996. Sedangkan pada semester lalu yang dikaji adalah masalah darah haid, nifas dan istihadhoh dengan panduan kitab “Risalatul Mustahadhoh”.
Pertemuan pertama beliau memapaparkan mengenai definisi, konsep serta hikmah dari nikah. Adapun yang ditekankan, nikah merupakan sebuah akad yang memperbolehkan suami istri berkumpul dengan jalan sesuai syariat namun bukan sekedar sebagai pemenuhan hasrat tetapi dijalankan berlandaskan tugas dari Allah SWT. Menikah mampu menjaga mata, menjaga farji, juga sebagai penyemangat. “Seluruh ibadah itu bertentangan dengan nafsu manusia kecuali satu yakni menikah.”, tutur beliau.
Pada pertemuan kedua 19 Maret kemarin, dibahas mengenai keharaman menikah yang ditinjau sebab mahram, baik itu yang sifatnya selamanya karena perkawinan (Mahram Musaharah); nasab (Mahram bi Qarabah); ataupun sepersusuan (Ar-Radha’), tetapi juga yang sifatnya sesuai waktu.
Berita
Dema Fakultas Tarbiyah
Mahasiwa
Prodi PBA
PBA IPMAFA Gelar Aksi Sosial Banjir Sayung Demak
Pati- PBA (Pendidikan Bahasa Arab) IPMAFA (Institut Pesantren Mathaliul Falah) menggelar aksi sosial dengan labelling “Aksi Peduli PBA IPMAFA” yang digunakan untuk berpartisipasi dalam banjir yang terjadi di desa Sayung kecamatan Sayung, kabupaten Demak yang terjadi sejak 10 Februari 2018 hingga 2 minggu lebih ke depan.
Aksi Peduli PBA IPMAFA ini digelar sejak 23 s.d 27 Februari 2018 dengan sistem memasang kotak bantuan di spot strategis kampus IPMAFA dan juga keliling di sekitar lingkungan civitas akademika IPMAFA.Tepat pada 04 Maret 2018 donasi disalurkan ke Sayung Demak yang diserah terimakan kepada Bapak Kholiq selaku sesepuh di daerah tersebut dengan total uang sejumlah Rp. 880.000, mie instant 3 dus, beras 30 Kg, dan pakaian layak pakai sebanyak 20 dus. Banjir yang melanda daerah tersebut, sering kali terjadi meskipun tingkat keparahannya berbeda-beda. Akan tetapi yang terjadi saat ini merupakan yang paling parah dibandingkan tahun sebelumnya dengan total saat ini (4/3/2018) masih ada 3 desa yang menjadi perhatian. Di antaranya desa Kalisari, Prampelan dan Sayung Ungkap Pak Kholik sebagai warga setempat. Selanjutnya, donasi tersebut didistribusikan berupa sembako oleh komunitas masyarakat Sayung yang biasa disebut dengan SPB (Sayung Peduli Bencana) pada Rabu, 07 Maret 2018 kepada 20 warga yang keadaannya masih membutuhkan.
Berita
Kegiatan
Mahasiwa
Prodi PBA
PBA IPMAFA Menjadi Tuan Rumah Pelantikan DPW III (Dewan Pimpinan Wilayah Jateng-DIY) ITHLA (Ittihadu Thalabah al-Lughah al-Arabiyyah)
Prosesi Pelantikan Pengurus DPW III ITHLA |
Pati-Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) menghelat Pelantikan DPW III (Dewan Pimpinan Wilayah Jateng-DIY) ITHLA (Ittihadu Thalabah al-Lughah al-Arabiyyah) dan seminar nasional pada Ahad, 24 Februari 2018 yang bertempatkan di auditorium 2 IPMAFA.
Pelantikan dan seminar nasional dengan tema “Wujud Budaya Literasi Arab dan Jawa : Peran Arab Pegon dalam Pengembangan Bahasa Arab di Indonesia” yang dinarasumberi oleh salah satu alumni PBA yakni Bapak Sahal Mahfudz, M.Pd ini diikuti beberapa perguruan tinggi yang ada di wilayah Jateng-DIY di antaranya PBA Stain Kudus, PBA UIN Walisongo Semarang, PBA UNNES, PBA IAIN Purwokerto, PBA IAIN Pekalongan, PBA UNSIQ Wonosobo, PBA IAIN Salatiga, PBA STAISPA Pandanaran Yogyakarta, PBA UIN Sunan Kalijga Yogyakarta, BSA UIN Sunan Kalijaga, PBA IAIN Surakarta, BSA IAIN Surakarta serta perwakilan masing-masing kelas dari PBA IPMAFA.
Acara ini dimulai pukul 09.30 diawali dengan prosesi pelantikan pengurus DPW III ITHLA yang dipandu oleh saudara Didi Manarul Hadi selaku Demisioner Ketua DPW III ITHLA dan dilantik oleh Sekretaris Jendral ITHLA, Achmad Mukti Baiqquni dari Universitas Darus Salam Gontor Jawa Timur.
Setelah prosesi pelantikan selesai dilanjutkan dengan seminar nasional dan sidang pleno mengenai program-program yang akan diadakan pada periode 2018-2019 mendatang.
Foto bersama Pengurus DPP dan DPW III ITHLA serta Panitia Pelaksana Pelantikan |
Berita
IPMAFA
"Menanggapi fenomena media yang semakin menggerus ruang privasi masyarakat, khususnya generasi millenial yan telah menjadi korban media. Institut Pesantren Mathali'ul Falah akan berkontribusi semaksimal mungkin untuk menyadarkan masyarakat." Ujar Bapak Dr. Ahmad Dimyati, MAg. Dalam sambutannya di seminar Literasi Media Dikalangan Pelajar, Mahasiswa dan Ormas yang diprakarsai oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah yang bekerjasama dengan IPMAFA dan PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) PKC Syekh Ahmad Muttamakkin (20/3/18).
Dinarasumberi oleh Sekertaris komisi A DPRD Jawa tengah, bapak H. Ali Mansur HD. Msi, dan wakil ketua KPID Jawa tengah, bapak Asep Cuwantoro, Mpd. Beliau berdua lebih banyak menjelaskan mengenai media televisi, yang saat ini masih menguasai penetrasi hingga 97 persen.
Media yang memiliki peran sebagai tempat berlangsungnya arus informasi, pendidikan, hiburan hingga kontrol sosial ini, membuat era sekarang tidak bisa dipisahkan dari media. Inilah peluang bagi kalangan pesantren untuk bisa memanfaatkannya, jelas bapak H. Ali Mansur HD. Msi., selaku narasumber.
Terlepas dari kita menyadarinya atau tidak, media telah berhasil mendoktrin kita. Narasumber kedua, bapak Asep Cuwantoro, Mpd., memberi contoh kecil, misalnya saja dari ujung rambut sampai kaki kita selalu berkiblat pada iklan. Bahkan masyarakat telah mengganggap media sebagai kebutuhan pokok setelah sandang, pangan dan papan.
Parahnya sekarang ini tidak banyak media, khususnya televisi yang memperhatikan standar program siaran siaran dan pedoman perilaku penyiaran yang telah ditentukan. Mereka hanya mementingkan rating ketimbang kualitasnya. Padahal sekali lagi, siaran tadi mampu mendoktrin pemikiran pemirsanya.
Berbicara tentang siaran yang kurang baik, karena belum mampu untuk berjalan membersihkannya sendiri. KPID mengharapkan peran mahasiswa untuk berperan aktif membantu mengawasi.
Lebih lanjut. Bagi yang ingin menyampaikan aduannya, KPID memberikan ruang dengan mengirim laporan melalui SMS/WA : 081-326-036-000 atau via EMAIL : aduan@kpid.jateng.prov.go.id.
Pentingnya Literasi Media Di Era Millenial, Peran Mahasiswa Harus Maksimal
"Menanggapi fenomena media yang semakin menggerus ruang privasi masyarakat, khususnya generasi millenial yan telah menjadi korban media. Institut Pesantren Mathali'ul Falah akan berkontribusi semaksimal mungkin untuk menyadarkan masyarakat." Ujar Bapak Dr. Ahmad Dimyati, MAg. Dalam sambutannya di seminar Literasi Media Dikalangan Pelajar, Mahasiswa dan Ormas yang diprakarsai oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah yang bekerjasama dengan IPMAFA dan PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) PKC Syekh Ahmad Muttamakkin (20/3/18).
Dinarasumberi oleh Sekertaris komisi A DPRD Jawa tengah, bapak H. Ali Mansur HD. Msi, dan wakil ketua KPID Jawa tengah, bapak Asep Cuwantoro, Mpd. Beliau berdua lebih banyak menjelaskan mengenai media televisi, yang saat ini masih menguasai penetrasi hingga 97 persen.
Media yang memiliki peran sebagai tempat berlangsungnya arus informasi, pendidikan, hiburan hingga kontrol sosial ini, membuat era sekarang tidak bisa dipisahkan dari media. Inilah peluang bagi kalangan pesantren untuk bisa memanfaatkannya, jelas bapak H. Ali Mansur HD. Msi., selaku narasumber.
Terlepas dari kita menyadarinya atau tidak, media telah berhasil mendoktrin kita. Narasumber kedua, bapak Asep Cuwantoro, Mpd., memberi contoh kecil, misalnya saja dari ujung rambut sampai kaki kita selalu berkiblat pada iklan. Bahkan masyarakat telah mengganggap media sebagai kebutuhan pokok setelah sandang, pangan dan papan.
Parahnya sekarang ini tidak banyak media, khususnya televisi yang memperhatikan standar program siaran siaran dan pedoman perilaku penyiaran yang telah ditentukan. Mereka hanya mementingkan rating ketimbang kualitasnya. Padahal sekali lagi, siaran tadi mampu mendoktrin pemikiran pemirsanya.
Berbicara tentang siaran yang kurang baik, karena belum mampu untuk berjalan membersihkannya sendiri. KPID mengharapkan peran mahasiswa untuk berperan aktif membantu mengawasi.
Lebih lanjut. Bagi yang ingin menyampaikan aduannya, KPID memberikan ruang dengan mengirim laporan melalui SMS/WA : 081-326-036-000 atau via EMAIL : aduan@kpid.jateng.prov.go.id.
HMPS PS
IPMAFA
Kegiatan
Mahasiwa
Prodi PS
Seminar Financial Management Education 2018 (SEFME) merupakan salah satu acara yang diusung oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah (HMPS PS) Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati. SEFME diadakan pada tanggal 12 Maret 2018 di Aula 2 kampus IPMAFA dengan tema “Sukses Mengelola Keuangan di Usia Muda”.
SEFME ini merupakan kali pertamanya diadakan di kampus IPMAFA. Panitia SEFME tergerak untuk mengadakan seminar ini karena mereka berpikir amat pentingnya pengetahuan pengelolaan keuangan untuk bekal saat dewasa kelak. Seminar ini cukup menarik perhatian masyarakat, terbukti pada saat acara terselenggara kemarin. Seminar ini dihadiri oleh 125 peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa dan SMA sederajat, diantaranya mahasiswa IPMAFA, UNISNU Jepara, IAIN Kudus, STAI Pati, PIM, SMA N 1 Juwana, dan sekolah-sekolah disekitar Pati lainnya.
SEFME ini diisi oleh narasumber-narasumber yang profesional di bidangnya, yaitu Endang Supiyatun dari Otoritas Jasa Keuangan Regional Jawa Tengah dan Miftahul Huda dari Bank Muamalat Indonesia Cabang Pati. Endang Supiyatun menuturkan pentingnya pengelolaan keuangan di usia muda, pentingnya berinvestasi, dan cara berinvestasi yang aman. Sedangkan, Miftahul Huda menjelaskan mengenai produk-produk bank syariah dan cara berinvestasi yang berbasis syariah.
Pada zaman sekarang ini memang sedang marak-maraknya lembaga keuangan yang berbasis syariah bermunculan. Maka penting bagi masyarakat khususnya anak-anak muda yang akan menjadi penerus bangsa, mengetahui bagaimana cara karja akad-akad pada perbankan syariah. Generasi muda juga bisa mulai berlatih berinvestasi menggunakan produk-produk pada perbankan syariah.
Gebrakan untuk "Sukses mengelola keuangan diusia muda", bersama OJK, BMI dalam Seminar Financial Management Education (SEFME) 2018,
SEFME ini merupakan kali pertamanya diadakan di kampus IPMAFA. Panitia SEFME tergerak untuk mengadakan seminar ini karena mereka berpikir amat pentingnya pengetahuan pengelolaan keuangan untuk bekal saat dewasa kelak. Seminar ini cukup menarik perhatian masyarakat, terbukti pada saat acara terselenggara kemarin. Seminar ini dihadiri oleh 125 peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa dan SMA sederajat, diantaranya mahasiswa IPMAFA, UNISNU Jepara, IAIN Kudus, STAI Pati, PIM, SMA N 1 Juwana, dan sekolah-sekolah disekitar Pati lainnya.
SEFME ini diisi oleh narasumber-narasumber yang profesional di bidangnya, yaitu Endang Supiyatun dari Otoritas Jasa Keuangan Regional Jawa Tengah dan Miftahul Huda dari Bank Muamalat Indonesia Cabang Pati. Endang Supiyatun menuturkan pentingnya pengelolaan keuangan di usia muda, pentingnya berinvestasi, dan cara berinvestasi yang aman. Sedangkan, Miftahul Huda menjelaskan mengenai produk-produk bank syariah dan cara berinvestasi yang berbasis syariah.
Pada zaman sekarang ini memang sedang marak-maraknya lembaga keuangan yang berbasis syariah bermunculan. Maka penting bagi masyarakat khususnya anak-anak muda yang akan menjadi penerus bangsa, mengetahui bagaimana cara karja akad-akad pada perbankan syariah. Generasi muda juga bisa mulai berlatih berinvestasi menggunakan produk-produk pada perbankan syariah.
Langganan:
Postingan (Atom)